JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Nila Djuwita Anfasa Moeloek mengungkapkan, tercatat 37 fasilitas kesehatan dari sembilan provinsi membeli vaksin dari distributor tak resmi.
Badan Pengawas Obat dan Makanan sudah melakukan uji lab untuk 39 item sampel vaksin yang digunakan ke-37 faskes itu. Hasil uji laboratorium, ditemukan empat item sampel vaksin palsu. Selebihnya atau 35 item sampel mengandung kandungan yang sama dengan vaksin yang seharusnya.
"Pengujian terhadap 39 sampel tersebut menunjukkan hasil sejumlah empat sampel vaksin merupakan vaksin palsu," kata Nila di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Berikut empat kandungan vaksin palsu dan nama faskes yang menggunakan:
1. Vaksin Tripaceal dengan produsen PT Sanofi Pasteur, tempat vaksin RSIA Mutiara Bunda Jalan H Mencong, Ciledug. Vaksin tersebut seharusnya mengandung Toksoid Difteri, Toksoid Tetanus dan vaksin Hepatitis B. Namun dalam uji laboratorium justru mengandung Na dan CI serta Vaksin Hepatitis B.
2. Serum Anti Tetanus dengan produsen PT Bio Farma. Tempat vaksin RS Bhineka Husada Jalan Cabe Raya No 17, Pondok Cabe Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan. Seharusnya kandungan vaksin adalah Serum anti Tetanus, ditemukan kandungan Na dan CI di dalam vaksin.
3. Vaksin Tripaceal dengan produsen PT Sanofi Pasteur. Tempat vaksin klinik Tridaya Medica Jalan Tridaya inda I blok A1 Tambun, Bekasi. Vaksin seharusnya mengandung Toksoid Difteri, Toksoid Tetanus dan vaksin Hepatitis B. Namun setelah diuji laboratorium ternyata mengandung Antigen Pertusis.
4. Vaksin Pediacel dengan produsen PT Sanofi Pasteur. Didapat dari apotek/klinik Rahiem Farma Jalan Dermaga Raya 129 Klender Jakarta Timur. Seharusnya mengandung vaksin hepatitis B. Namun uji laboratorium menunjukkan bahwa vaksin mengandung Toksoid Difeteri, Toksoid Tetanus, Vaksin Acellular Pertusis, Vaksin Polio (IPV).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.