Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kecelakaan Bus Mudik Partai Demokrat di Tol Cikampek

Kompas.com - 04/07/2016, 06:37 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu bus mudik gratis bersama Partai Demokrat mengalami kecelakaan di Kilometer 51 jalur Tol Jakarta-Cikampek, Minggu (3/7/2016) siang. Bus bernomor 16 itu terperosok ke trotoar. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Anggota Komisi V DPR RI yang turut menjadi panitia mudik gratis, Umar Arsal, mengatakan, setelah kecelakaan terjadi, tim posko mudik di KM 109 langsung merespons cepat. Tim di posko itu mengirim ambulans ke lokasi kejadian guna mengevakuasi korban.

Namun, lantaran terjadi kemacetan parah di sepanjang jalan menuju lokasi kejadian, mobil tersebut tak bisa menembusnya.

(Baca: Bus Mudik Gratis Partai Demokrat Kecelakaan, Tak Ada Korban Jiwa)

"Tim posko kami yang di Km 109 mengirim ambulans ke sana, tetapi enggak bisa tembus macet parah," kata Umar melalui keterangan tertulisnya, Minggu (7/6/2016).

Beberapa waktu berselang, panitia mengirimkan bus pengganti. Kemudian, para korban diangkut menggunakan bus tersebut. Menurut Umar, meskipun terjadi kecelakaan, kejadian itu tetap harus disyukuri karena tidak ada korban dalam peristiwa ini.

"Puluhan pemudik yang di dalam bus selamat," kata dia.

Dirikan posko mudik

Peristiwa kecelakaan tersebut membuktikan bahwa keberadaan posko menjadi sangat penting. Para relawan yang ikut bergabung di dalamnya harus selalu siaga membantu jika terjadi kecelakaan lalu lintas.

Maka dari itu, kata Umar, Partai Demokrat sudah memikirkan hal tersebut dengan menerjunkan sejumlah relawan yang disebar di sepanjang jalur mudik.

Mereka ada setidaknya ada di jalur Simpang Jomin, Ruko Cikampek, Gerbang Tol Cipali Subang, Gerbang Tol Bandung, Nagrek. Umar mengatakan, setelah diterjunkan ke sejumlah titik, para relawan di posko langsung menerima pasien kecelakaan lalu lintas.

"Tim kami sudah menangani kecelakaan kendaraan roda dua," kata dia.

(Baca: Korban Kecelakaan Bus Mudik Gratis Partai Demokrat Akan Diangkut Bus Sejenis)

Hal serupa juga terjadi di posko Nagrek. Dua hari sejak relawan diterjunkan, tercatat ada 300 orang baik mengunakan kendaraan roda empat dan dua hampir silih berganti singgah di posko tersebut.

Para pemudik datang ke posko untuk beristirahat, meminta vitamin stamina, dan memanfaatkan fasiltas panti pijat.

"Bahkan, posko Demokrat sempat kekurangan vitamin stamina dan harus menambah stok kembali," kata dia.

Nantinya panitia akan menambah jasa tukang pijat. Pasalnya, hingga malam takbiran dipastikan yang mampir makin ramai. Menurut Umar, upaya mendirikan posko merupakan bagian dari rasa terima kasih Partai Demokrat terhadap rakyat.

"Tentunya kami ingin dekat rakyat. Karena itu, upaya terus kami lakukan agar rakyat bisa terbantu dengan posko mudik demokrat sesuai arahan Ketua Umum Partai Demokrat, Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), dekat dengan rakyat," kata politisi asal Kendari, Sulawesi Tenggara, itu.

Kompas TV Partai Demokrat Gelar Mudik Gratis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com