JAKARTA, KOMPAS.com - Harian Kompas memberikan penghargaan kepada tiga cendekiawan Indonesia yang dinilai telah memberikan pencerahan untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama di Gedung Kompas, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Senin (27/6/2016), sebagai bagian dari rangkaian peringatan ulang tahun ke-51 Kompas, yang jatuh pada 28 Juni mendatang.
Penghargaan Cendekiawan Berdedikasi itu diberikan kepada pakar ekonomi dan demografi Mayling Oey-Gardiner, sosiolog Ignatius Nasu Kleden, serta dosen, peneliti dan pengamat ekonomi Faisal Basri.
Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Rikard Bagun mengatakan bahwa ketiga cendekiawan ini telah memberi pencerahan untuk Kompas dan masyarakat Indonesia.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Mayling, Pak Ignas dan Pak Faisal karena telah memperluas cakrawala kami, cakrawala Kompas dan cakrawala pembaca karena memberi kontribusi melalui tulisan dan juga menjadi narasumber dan pembicara,” ucap Rikard yang mewakili Jakob Oetama.
Rikard berharap kontribusi para cendekiawan bisa terus ditingkatkan karena, menurut dia, pemikiran mereka di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ibarat sebuah cahaya di tengah suasana yang suram.
“Jangan pandang kami sebagai media. Kami ini seringkali terbatas. Jadi kami butuh masukan dari para cendekiawan untuk memperluas cakrawala, untuk membuka tabir yang menutup pikiran dan hati dalam memandang persoalan yang rumit dan kompleks,” ucapnya.
Salah satu penerima penghargaan, Ignatius atau yang kerap disapa Ignas, mengungkapkan syukurnya atas penghargaan tersebut. Menurut dia, penghargaan ini menunjukkan perhatian yang besar dari Kompas terhadap para penulis dan cendekiawan.
Pria yang tulisannya pertama kali diterbitkan Kompas pada tahun 1972 dan telah menelurkan 173 tulisan hingga tahun 2016 ini menuturkan bahwa dirinya memeroleh manfaat yang besar tatkala menulis. Saat menulis, menurut dia, seorang penulis tengah berkembang wawasan dan perasaannya.
“Saya merasa bahwa keterlibatan saya sebagai penulis untuk Kompas, majalah dan koran lain, merupakan suatu latihan yang memberikan saya keseimbangan yang baik sekali terhadap pekerjaan yang bersifat akademik," katanya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan