Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua Baleg Sebut RUU Pertembakaun Melindungi Petani Lokal

Kompas.com - 24/06/2016, 22:31 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Legislasi DPR Firman Soebagyo mengungkapkan Rancangan Undang-undang (RUU) Pertembakauan yang kini memasuki tahapan konsinyering (pendalaman), ditujukan untuk membela hak petani tembakau lokal.

Menurut dia, selama ini petani lokal terjajah dengan dibukanya keran impor tembakau secara masif oleh pemerintah.

"Jadi sekarang ini petani tembakau Indonesia hanya menyumbang 20 persen hasil pertaniannya untuk dijadikan bahan baku industri rokok, 80 persen sisanya impor, padahal kualitasnya lebih buruk dari petani kita," ujar Firman saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jum'at (24/6/2016).

(Baca: Beralasan Banyak Anggota Kelelahan, Baleg DPR Bahas RUU Tembakau di Hotel)

 

Karena itu, dalam draf RUU Pertembakauan, DPR mengusulkan agar Pemerintah membatasi keran impor. Tembakau impor yang dijadikan bahan baku industri rokok hanya dibolehkan sebesar 20 persen.

Sebab, dalam situasi saat ini dimana industri rokok menggunakan 80 persen tembakau impor sebagai bahan baku, sangat menyulitkan para petani tembakau dalam negeri.

Selain memperkecil keran impor tembakau, DPR juga mengusulkan perusahaan rokok membina para petani tembakau lokal. Langkah tersebut diyakini akan memberikan akses kepada petani tembakau untuk mengintervensi harga jual tembakau kepada pihak pabrik.

"Jangan seperti sekarang, petani dibohongi terus, mereka tidak punya akses untuk ikut menentukan harga jual yang layak ke pihak pabrik, akhirnya mereka hanya menerima harga jual yang murah," tutur Firman.

(Baca: Komnas Pengendalian Tembakau Luncurkan Iklan Sindir Anggota DPR)

 

Hal senada disampaikan pula oleh inisiator RUU Pertembakaun Taufiqulhadi. Menurut dia RUU ini digagas untuk melindungi para petani tembakau lokal.

"Kemungkinan RUU ini bisa disahkan usai masa reses pasca lebaran, kami baru memulai masa reses pasca lebaran tanggal 18 Juli, ya setelah itu mungkin bisa disahkan menjadi undang-undang," tutur politisi Partai Nasdem ini.

Kompas TV Mahasiswa Tolak Pameran Rokok di Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com