JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti menempatkan perburuan kelompok teroris Santoso menjadi prioritas operasi Polri.
Kepada calon Kapolri baru, ia berharap, pengejaran Santoso bisa lebih dioptimalkan.
"Karena itu sudah masuk dalam quick wins kami, sehingga bagaimanapun juga tetap kami laksanakan," ujar Badrodin, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (20/6/2016) malam.
Operasi Tinombala untuk mengejar kelompok Santoso akan berakhir pada Agustus 2016.
Sekitar 21 hingga 23 anggota kelompok Santoso masih dalam pencarian.
Selain kelompok Santoso, kata Badrodin, penuntasan kasus-kasus korupsi juga menjadi prioritas Polri.
Banyak kasus yang lama ditangani di tingkat penyidikan, bahkan semenjak Komjen Budi Waseso menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
"Itu juga yang harus menjadi PR. Tentu secara berkelanjutan pasti akan ada evaluasi-evaluasi apakah secara teknis memang mengalami kesulitan atau kekurangan dari penyidik. Itu yang harus kami tuntaskan," kata Badrodin.
Salah satu kasus yang dianggap prioritas adalah dugaan korupsi pengadaan mobile crane oleh PT Pelindo.
Saat ini pemberkasannya sudah rampung dan tengah diperiksa oleh kejaksaan.
Kejaksaan akan menentukan kelanjutan kasus itu terkait kelengkapan berkas untuk disidangkan.
Badrodin mengatakan, ia telah meminta Kabareskrim Irjen Pol Ari Dono Sukmanto untuk meningkatkan kinerja dalam penuntasan kasus korupsi.
"Termasuk kemungkinan kerja sama dengan KPK. Kasus Pelindo di KPK juga ada, mungkin bisa sharing. Paling tidak bisa tukar menukar informasi dan kerja sama," kata Badrodin.
Ia yakin, calon tunggal Kaplolri, Komjen Tito Karnavian mampu memimpin institusi Polri meski umurnya terbilang muda.
Hal tersebut, kata dia, bisa dilihat saat Tito memimpin Polda Metro Jaya sebelum ditunjuk menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
"Beliau masih muda, masih enerjik, punya kemampuan itu, komunikasinya baik. Dari sisi kepemimpinan baik, teknik dan skill baik, managerial juga baik. Saya yakin semua itu bisa ditangani dengan baik," kata Badrodin.