Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lawan Korupsi Itu 'Fardhu Ain', Bukan 'Fardhu Kifayah'"

Kompas.com - 18/06/2016, 08:12 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA KOMPAS.com - Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menilai praktik korupsi yang marak terjadi adalah penyebab utama terhambatnya pembangunan di Indonesia.

Dia mengatakan, korupsi yang seakan membudaya dan merasuk di tiap lapisan masyarakat, tidak hanya memberi dampak langsung terhadap pembangunan secara fisik, tapi juga menghancurkan peradaban bangsa Indonesia secara perlahan.

Oleh karena itu Pemuda Muhammadiyah menginisiasi Konvensi Antikorupsi 2016 bertajuk "Berjamaah Lawan Korupsi".

"Hambatan utama pembangunan adalah korupsi," kata Dahnil saat membuka konvensi di gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2016) malam.

"Karena korupsi, banyak jalanan rusak, sekolah tidak terbangun dan harga kebutuhan tidak terjangkau. Yang paling parah peradaban indonesia menjadi rusak," ujarnya. 

Dahnil menjelaskan, digelarnya konvensi ini berangkat dari kekhawatiran Pemuda Muhammadiyah akan fakta bahwa praktik korupsi belum mengalami penurunan yang signifikan sejak masa reformasi.

Sedangkan generasi muda yang diharapkan bisa menjadi tonggak perubahan dinilai belum memberikan kontribusi nyata terkait upaya pemberantasan korupsi.

Menurut Dahnil, upaya pemberantasan korupsi ibarat shalat subuh di masjid. Semua orang sadar bahwa hal itu penting, namun tidak banyak orang yang melakukannya.

"Faktanya fenomena korupsi tidak berubah. Kami ingin bangun budaya baru, budaya antikorupsi. Melawan korupsi itu hukumnya fardhu ain, bukan fardhu kifayah. Artinya semua wajib terlibat, termasuk anak muda," kata Dahnil.

Dahnil menyadari betul jika upaya memberantas korupsi merupakan sebuah proses panjang yang membutuhkan kekuatan dan konsisten. Dia meyakini hal tersebut harus dilakukan oleh anak-anak muda.

Oleh karena itu dia berharap akan banyak anak-anak muda secara sukarela menggabungkan diri ke dalam gerakan-gerakan antikorupsi yang saat ini mulai bermunculan.

"Ini pekerjaan yang memakan waktu lama, yang hanya bisa dijalankan oleh anak muda. Hari ini saya mengajak seluruh anak muda merapatkam saf, berjamaah melawan korupsi," ucapnya.

Konvensi Antikorupsi 2016 dihadiri Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo, Bupati Bojonegoro Suyoto, Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli.

Hadir pula Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Muhammad Nasir Djamil, Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Mantan ketua PP Muhammadiyah Teguh Santosa dan Koordinator ICW Adnan Topan Husodo.

Kompas TV KPK Terus Usut Suap Perkara Saipul Jamil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com