Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badrodin Jamin Internal Polri Tak Bergejolak jika Tito Karnavian Jadi Kapolri

Kompas.com - 15/06/2016, 15:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan, internal Polri tidak akan bergejolak jika seorang perwira dari angkatan yang lebih muda menjadi pimpinan.

Ia menanggapi pencalonan Komjen Tito Karnavian sebagai Kapolri.

Tito diajukan sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo.

"Enggak ada gejolak. Saya jamin itu," ujar Badrodin, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Badrodin mengatakan, seluruh perwira tinggi di Polri mengakui bahwa sosok Tito memang mumpuni.

(Baca: Badrodin: Semua Pejabat Polri Akui Keunggulan Tito Karnavian)

Mantan Kapolda Metro Jaya itu dinilai sudah teruji menangani tindak pidana luar biasa. Komunikasi Tito dengan banyak pihak juga dianggap bagus.

Badrodin mengatakan, Tito dikenal sebagai sosok perwira tinggi yang 'smart' lewat segudang pengalamannya.

"Ya Anda lihat sajalah waktu dia memimpin Polda Metro Jaya. Ya kita semua akui keunggulan dia," ujar Badrodin.

Selain itu, lanjut Badrodin, nama Tito memang telah diperbincangkan di internal Polri sebagai calon potensial Kapolri.

Perbincangan itu dijadikan masukan kepada Presiden secara lisan jauh-jauh hari sebelum proses penunjukan Kapolri dimulai.

(Baca: Cerita Penolakan Tito Karnavian Saat Ditunjuk Jadi Kapolri)

"Ya saya tidak tahu apa pertimbangan Presiden. Tapi saya yakin pengalamannya itu yang dipertimbangkan Presiden," ujar Badrodin.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menunjuk Tito sebagai calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang segera memasuki masa pensiun.

Rencananya, Kamis (16/6/2016) besok, Pimpinan DPR akan melakukan rapat konsultasi dengan pimpinan fraksi dan mengumumkan pencalonan Tito sebagai Kapolri pada sidang paripurna.

Sementara, Komisi III DPR RI akan melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Komjen Tito Karnavian pada Rabu (22/6/2016) pekan depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com