JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo menghormati pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas pengajuan nama Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal kepala Polri.
Bambang mengakui penunjukan Tito dilihat dari sisi kepangkatan sudah memenuhi ketentuan, yakni jenderal bintang tiga. Sementara itu, dari segi kemampuan, Tito tak diragukan lagi kecerdasan, intelektualitas, dan profesionalismenya dalam bertugas.
Namun, Bambang mengungkapkan, penunjukan Tito yang merupakan angkatan 1987 itu melompati beberapa senior di atasnya.
"Dari sisi senioritas, dia melompati beberapa angkatan," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Rabu (15/6/2016).
(Baca: Ini Profil Tujuh Jenderal Bintang Tiga yang Masuk Bursa Calon Kapolri)
Di atas Tito, masih ada para seniornya, seperti Irwasum Komjen Dwi Prayitno (angkatan 1982), Wakapolri Komjen Budi Gunawan (angkatan 1983), Kepala BNN Komjen Budi Waseso (angkatan 1984), dan Kabaharkam Komjen Putu Eko Bayuseno (angkatan 1984).
Ada pula Kapusdiklat Polri Komhen Syarifuddin (angkatan 1985), Sekretaris Utama Lemhannas, dan Komjen Suhardi Alius (angkatan 1985).
Oleh karena itu, Bambang pun berharap Tito mampu merekatkan semua faksi yang ada di Polri.
"Sehingga ke depan Polri tambah solid dalam menghadapi tantangan perkembangan masyarakat yang semakin kompleks," ujar politisi Partai Golkar itu.
(Baca: Budi Gunawan Calon Kapolri Terkaya, Hartanya Lebih dari Rp 22,7 M)
Surat terkait pergantian Kapolri dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno sudah diterima oleh Ketua DPR Ade Komarudin, Rabu pagi. Terkait surat itu, Komisi III DPR akan langsung memprosesnya.
"Kami harapkan sebelum memasuki libur hari raya Idul Fitri sudah bisa kita selesaikan dan bisa ditetapkan dalam pengambilan keputusan di sidang paripurna," kata Bambang.