Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pilkada, Kemendagri Diminta Sempurnakan Program KTP Elektronik

Kompas.com - 13/06/2016, 16:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy meminta Kementerian Dalam Negeri mempercepat program KTP elektronik yang belum selesai. Sebab, KTP elektronik itu diperlukan untuk keperluan validasi data penduduk dalam Pemilu.

Hal itu dikatakan Lukman dalam Rapat Kerja Komisi II DPR bersama Kemendagri dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan.

"Penyempurnaan E-KTP ini harus ada percepatan program karena dalam UU Pilkada pun mengamanahkan penggunaan E-KTP untuk menghindari kebocoran data Daftar Pemilih Tetap," kata Lukman di Ruang Rapat Komisi II DPR, Jakarta, Senin (13/6/2016).

Lukman mengatakan, apabila pemerintah ingin menghindari munculnya konflik dalam Pemilu maka program E-KTP harus segera disempurnakan.

Menurut dia, pelaksanaan Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif secara langsung, mau tidak mau harus berbasiskan E-KTP namun harus diperbaiki untuk menghindari polemik.

"Karena itu tahun 2017 harus signifikan perbaikannya karena tidak ada waktu," ujarnya.

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Demokrat Fandi Utomo menilai arah kerja Kemendagri yang dipaparkan tidak jelas arahnya mau kemana.

Dia menilai seharusnya Kemendagri di 2017 fokus menyelesaikan masalah E-KTP agar Pilkada 2018 bisa validasi data menggunakan E-KTP.

"Hal itu agar kita bisa menyongsong Pilkada dan pemilu dengan data kependudukan yang baik," ujarnya.

Fandi menilai kalau langkah perbaikan itu terbentur anggaran Kemendagri 2017, maka dirinya menyarankan agar kementerian itu menekankan prioritas penggunaan anggaran.

Karena itu dia meminta Kemendagri fokus dalam menyelesaikan masalah E-KTP itu agar selesai sesuai target.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri mengajukan Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2017 senilai Rp4,11 triliun, meskipun ada penyesuaian pagu per program di kementerian tersebut.

"Pagu indikatif Kemendagri tahun 2017 sebesar Rp4,11 triliun sesuai hasil pembahasan pemutakhiran Rencana Kerja Kemendagri bersama Bappenas dan Kementerian Keuangan," kata Mendagri Tjahjo Kumolo di Ruang Rapat Komisi II DPR, Jakarta, Senin.

Dia juga menjelaskan penyesuaian pagu per program di Kemendagri antara lain dukungan manajemen tugas teknis, pengawasan internal kemendagri dan pengawasan Pemda, pembinaan politik dan pemerintahan umum, administrasi kewilayahan.

Selain itu, menurut dia, otonomi daerah, kapasitas keuangan pemda, administrasi dan catatan sipil yang semuanya difokuskan Kemendagri. (Imam Budilaksono/ant)

Kompas TV UU Pilkada Hambat Calon Independen?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com