Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Wilayah Berpotensi Banjir Rob dan Gelombang Tinggi, Masyarakat Diimbau Waspada

Kompas.com - 09/06/2016, 11:23 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan gelombang tinggi dan banjir rob masih berpotensi melanda beberapa wilayah di Indonesia hingga beberapa hari ke depan.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi hingga satu hari ke depan gelombang tingggi 2,5 meter hingga 4 meter berpotensi terjadi di sejumlah perairan.

Perairan itu antara lain Laut Andaman, Perairan utara dan barat Aceh, Perairan barat Kepulauan Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu, Samudera Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Selat Bali bagian selatan, Perairan selatan Sumbawa hingga Perairan Sumba.

Sedangkan gelombang setinggi 4-6 m berpotensi di Perairan Enggano, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Lombok, Samudera Hindia selatan Bengkulu hingga NTT.

Sutopo pun meminta masyarakat untuk tetap waspada dan wisatawan yang sedang melakukan aktivitas di daerah pantai diminta mengikuti semua aturan yang ada.

"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada. Nelayan sebaiknya tidak melaut saat gelombang tinggi. Wisatawan di pantai juga harus hati-hati. Ikuti larangan dan semua aturan yang ada," ujar Sutopo melalui keterangan tertulisnya, Kamis (9/6/2016).

Sutopo mengatakan, penyebab fenomena gelombang tinggi tersebut merupakan pengaruh astronomi terjadinya bumi, bulan dan matahari berada dalam satu garis lurus, sehingga mengakibatkan naiknya permukaan laut.

Hal ini bersamaan dengan terjadinya anomali positif tinggi muka air laut sebesar 15-20 cm.

Selain disebabkan dua hal tersebut juga diperkuat dengan adanya penjalaran alun yang dibangkitkan dari pusat tekanan tinggi subtropis di barat daya Australia.

Sementara itu, berdasarkan data sementara yang dihimpun Posko BNPB dari laporan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD), terdapat 24 kabupaten/kota yang telah mengalami banjir rob dan gelombang pasang.

Daerah yang mengalami banjir rob dan gelombang pasang tersebut adalah Kabupaten Kulon Progo, Gunung Kidul, Bantul, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Pekalongan, Purworejo, Wonogiri, Semarang, Pacitan, Banyuwangi, Jember, Trenggalek, Malang, Tulungagung, Lumajang, Gresik, Tuban, Surabaya, Pemekasan, Probolinggo, dan Jakarta.

"Sesuai prediksi BMKG bahwa gelombang tinggi dan pasang laut naik pada Rabu (8/6/2016) maka kejadian banjir rob dan gelombang pasang telah menimpa di beberapa wilayah di Indonesia," ungkap Sutopo.

Menurut Sutopo, daerah pesisir di selatan Jawa mengalami dampak yang lebih parah akibat gelombang pasang dan banjir rob.

Ratusan bangunan meliputi rumah, gazebo, warung, talud pantai, dan bangunan di pantai mengalami kerusakan. Bahkan di Lumajang terdapat 300 jiwa anak-anak dan perempuan yang mengungsi.

Begitu pula dengan di Kabupaten Pekalongan, sebanyak 891 jiwa masyarakat mengungsi di 11 titik pengungsian. Sekitar 5.937 unit rumah terendam banjir rob di Kecamatan Tirto, Wiradesa, Wonokerto dan Siwalan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com