Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditertawai Internal PDI-P karena Dukung Ahok-Djarot, Ini Kata Charles Honoris

Kompas.com - 08/06/2016, 12:14 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi PDI-P, Charles Honoris, menilai Plt Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang Dwi Hartono salah menangkap maksud pernyataannya soal dukungan ke Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Charles menegaskan, partainya bisa mendukung Ahok pada Pilgub 2017 mendatang apabila yang bersangkutan bersedia meninggalkan jalur perseorangan atau independen.

"Saya rasa ini hanya sedikit miskomunikasi dengan Pak Bambang. Mungkin beliau beranggapan kami mendukung calon perseorangan. Kami tidak mungkin mendukung calon perseorangan," kata Charles di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/6/2016).

Sebagai anggota DPR yang mewakili dapil Jakarta, Charles mengaku menerima banyak aspirasi publik yang menginginkan PDI Perjuangan untuk kembali mengusung Ahok dan Djarot.

Dia menilai, Ahok dan Djarot bisa saling mengisi untuk Jakarta yang lebih baik.

"Ini dibuktikan dengan survei kepuasaan publik yang tinggi apabila pasangan ini disandingkan kembali," ujar Charles.

Anggota Komisi I DPR ini menilai, perbedaan pendapat antara ia dan Bambang merupakan hal yang wajar. Namun, ada saja pihak-pihak yang memaknai perbedaan pendapat sebagai adanya perpecahan di PDI Perjuangan.

"Padahal justru di sinilah letak praktik dan pembelajaran demokrasi di partai kami. Semuanya akan tertib barisan dan tegak lurus manakala instruksi partai sudah dikeluarkan," ucapnya.

(Baca: Beri Sinyal PDI-P Buka Peluang untuk Ahok, Aria Bima dan Charles Dianggap "Gatal")

Soal dirinya yang disebut Bambang ditertawai oleh internal PDI-P, Charles hanya menanggapi santai.

"Kalau ditertawai ya sudah biasa. Kami kan memang sudah terbiasa menangis dan tertawa bersama rakyat, ha-ha-ha," ujar Charles.

Bambang Dwi Hartono sebelumnya mengatakan, pendapat dua kader PDI-P, Aria Bima dan Charles Honoris, soal sinyal dukungan PDI-P untuk Basuki Tjahaja Purnama hanya merupakan pendapat pribadi.

Menurut Bambang, pernyataan keduanya tidak bisa dinilai sebagai pendapat resmi partai.

"Itu pendapat pribadi, bukan partai," ujar Bambang ketika dihubungi, Selasa (7/6/2016).

Bambang mengatakan, DPD PDI-P, sebagai struktur yang bertugas melakukan penjaringan, sudah tegas akan mengusung calon lewat jalur partai politik.

Berdasarkan komunikasi dengan partai-partai lainnya, Bambang juga mengatakan, PDI-P tidak mengusung Ahok yang memilih maju melalui jalur independen.

"Dua orang ini di grup ditertawai dan dianggap orang yang 'gatel' gitu ya, ingin bicara. Enggak punya panggung, terus ngomong seenaknya sendiri tanpa koordinasi," ujar Bambang.

(Baca: Aria Bima dan Charles Honoris Ditertawai karena Komentari Ahok Tanpa Koordinasi PDI-P)

Kompas TV Ahok: Saya Kenal Sekali sama Bu Mega
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com