JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Gabungan Operasi Tinombala mengalami perombakan keanggotaan dalam tugas perburuan kelompok Santoso.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, perombakan keanggotaan dilakukan setelah Polri melakukan evaluasi.
"Memang petugas itu ada waktunya. Lazimnya setiap dua bulan sekali itu ada evaluasi," ujar Boy, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/6/2016).
Jika dalam evaluasi tersebut dinyatakan perlu penyegaran kelompok, maka sejumlah anggotanya akan diistirahatkan dan digantikan oleh petugas dari satuan lain.
Biasanya, penggantian anggota tim gabungan sebanyak satu pleton hingga satu kompi.
Dengan adanya perombakan keanggotaan, diharapkan pencarian lebih maksimal.
"Targetnya bagaimana mereka yang melakukan pelatihan di kawasan atau daerah yang saat ini dilakukan pengejaran, kami bisa menghentikan pelatihan itu dan bahkan kembali ke masyarakat," kata Boy.
Boy mengatakan, selama ini kelompok Santoso juga berkomunikasi dengan dunia luar.
Salah satunya dengan mengundang warga negara lain, yakni etnis Uighur untuk bergabung dengan kelompok mereka.
Di tengah masa pengejaran, diduga mereka tetap merekrut anggota dari luar.
"Makanya jalan menuju ke arah sana dilakukan monitoring terus. Kami tidak ingin ada orang-orang yang ikut bergabung dengan pelatihan yang mereka buat," kata Boy.
Operasi Tinombala diperpanjang sejak Mei 2016 hingga dua bulan ke depan.
Dengan demikian, operasi akan berakhir pada Juli 2016 dan akan dievaluasi awal Agustus 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.