Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percuma Ada Regulasi Antipornografi jika Orangtua Bebaskan Anak Pakai "Gadget"

Kompas.com - 04/06/2016, 11:29 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesian ICT Partnership Association (ICT Watch) Donny BU menilai bahwa peran orangtua merupakan hal utama dalam membatasi masuknya pengaruh pornografi ke anak melalui internet.

Peran orangtua sangat penting dalam mengawasi perilaku anak sebab anak-anak dengan rasa penasaran tinggi bisa mengakses aplikasi atau situs yang dilarang.

"Ada fasilitas filter, penting. Undang-undang antipornografi, penting. Tapi tidak ada artinya kalau orangtua serahkan gadget bukan berdasar kebutuhan, tapi keinginan," ujar Donny dalam diskusi "Bersama Anak Berteman dengan Dunia Online" di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta, Sabtu (4/6/2016).

ICT Watch pernah melakukan survei terhadap 165 guru di wilayah Jabodetabek. Sebanyak 80 persen guru menganjurkan muridnya mengakses internet untuk mencari bahan pelajaran tambahan.

Sebagian besar guru juga menyadari bahwa banyak risiko yang bisa terjadi pada murid apabila mereka mengakses internet. Literasi yang diberikan sekolah kepada murid melalui seminar terkait internet aman pun tidak secara rutin dilakukan.

"Saya khawatir murid didorong pakai internet, mereka sadar masalah, tapi orangtua tidak siapkan bagaimana literasi digital," kata Donny.

Dalam riset tersebut, diketahui bahwa risiko terbesarnya adalah 35 persen anak akan kecanduan internet. Kekhawatiran anak mengakses konten negatif sebesar 29 persen.

Dampak lainnya adalah maraknya cyber bullying, pelanggaran privasi, hingga pedofil online melalui internet.

Donny menegaskan bahwa orangtua punya peran besar untuk membatasi anak-anak mengakses konten-konten di internet.

"Pastikan gadget sudah diinstal parental control software. Koneksi internet anak bisa di-setting. Kalau buka situs tidak layak, bisa akses langsung ke e-mail kita," kata Donny.

Dalam kesempatan yang sama, CEO Think.Web Ramya Prajna mengatakan, perlu adanya kesadaran orangtua untuk menjaga diri membuka konten yang tidak layak bagi anak di peranti gawainya.

Hal itu karena suatu saat anak bisa saja mengakses perangkat milik orangtua dan dapat melihat konten tersebut.

Menurut dia, pemasangan password pada gadget tidak cukup mencegah anak mengakses gawai orangtuanya.

Cara lainnya adalah dengan memisahkan akun khusus anak dan khusus orangtuanya dalam satu gadget yang biasa diakses bersama.

"Anak-anak punya akun sendiri, orangtua punya akun sendiri," kata Ramya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com