Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dinilai Tak Perlu Akomodasi PAN dan Golkar ke Kabinet

Kompas.com - 01/06/2016, 18:33 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai, Presiden Joko Widodo tidak perlu mengakomodasi PAN atau Partai Golkar ke dalam kabinet kerja.

Jokowi disarankan tetap merangkul parpol yang mendukungnya sejak kampanye pemilu presiden 2014. Ia menilai, parpol yang berkoalisi sejak awal minim kepentingan pragmatis.

"Jokowi lebih baik merangkul partai-partai yang bersama sejak kampanye kemarin. Karena mereka lebih setia dibanding pendatang baru. Jokowi harus rangkul PDI-P, Nasdem, PKB, Hanura dan PPP," kata Emrus saat dihubungi, Rabu (1/6/2016).

Di samping itu, kata dia, parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat lebih berjasa karena ikut bekerja keras sejak awal saat pemilihan presiden.

Sementara partai pendatang baru belum bekerja apa-apa untuk kebaikan pemerintah.

"Justru parpol yang bergabung belakangan seperti Golkar dan PAN karena memang kepentingan pragmatis dan kekuasaan semata," kata dia.

Emrus juga menyarankan agar Jokowi tak meniru langkah Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam mengelola koalisi. Ketika itu, dibuat Sekretariat Gabungan Partai Koalisi Pemerintah.

Sebab, menurut dia, Setgab justru semakin mempersempit kewenangan dan kekuasaan Presiden.

"Ini agar tidak ditekan atau dikontrol oleh partai. Idealnya Jokowi berkoalisi dengan masing-masing partai. Sehingga kekuasaan itu ada di tangan Jokowi. Dan juga agar tidak terjadi seperti masa Pak SBY. Dimana dia ditekan dan diatur partai koalisi," ujar dia.

Wacana reshuffle kabinet jilid II kembali muncul setelah PAN dan Golkar bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah.

PDI-P, Nasdem, PKB, Hanura tidak ingin jatah kursi menteri mereka dikurangi untuk diberikan kepada Golkar maupun PAN.

Kompas TV Golkar & PAN Merapat, Kabinet Dirombak?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Nasional
Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Nasional
Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Juga Dilaporkan Korban ke Puspom TNI

Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Juga Dilaporkan Korban ke Puspom TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com