Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Targetkan Menang 60 Persen di Pilkada, PDI-P Gelar Rakornas Bapilu

Kompas.com - 26/05/2016, 13:00 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka menghadapi Pilkada serentak 2017, Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) Bapilu yang diikuti tujuh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan 94 Dewan Pimpinan Cabang (DPC).

Acara tersebut digelar di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Lenteng Agung, Jakarta, pada Kamis (26/5/2016).

Acara itu juga dihadiri dan dibuka oleh Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI-P Bambang Dwi Hartono dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDI-P Teras Narang.

"Ini merupakan rakornas perdana untuk mengecek kesiapan Bapilu di tujuh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan 94 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) menjelang Pilkada serentak 2017. Dan kerja partai tak hanya berhenti di sini, kami akan melakukan pengecekan langsung ke 101 daerah untuk mengecek perkembangan dari rakornas ini," ujar Bambang saat membuka acara.

Bambang mengatakan hingga saat ini kendala yang dihadapi PDI-P adalah minimnya DPD dan DPC yang berinisiatif melakukan survei internal untuk kemudian menyerahkan hasil survei tersebut ke DPP.

"Padahal hasil survei itu penting bagi DPP untuk menentukan siapa calon yang bisa diusung di daerah," lanjut Bambang.

Dia pun mengingatkan kepada seluruh perwakilan Bapilu dari daerah yang datang bahwasannya realisasi target pemenangan di Pilkada serentak 2017 ini lebih berat.

"Di 2017 sesuai amanat kongres, target kami memenangkan 60 persen daerah dari total 101 daerah yang menggelar Pilkada, modalnya hanya 20 persen daerah yang kami punya calon petahananya, kalau 2015 kami masih punya modal 30 persen dari total 269 daerah yang menggelar Pilkada," papar dia.

Hal senada disampaikan pula oleh Teras Narang. Dia mengatakan realisasi target pemenangan tersebut bergantung dari efektif dan efisiennya koordinasi antara Bapilu pusat dan seluruh daerah yang tengah menggelar Pilkada di 2017 nanti.

"Koordinasi jangan diartikan sekadar kopi, rokok, dan nasi. Harus ada hasil yang jelas berupa arahan teknis yang jelas, bukan sekadar kumpul saja," ucap Teras saat membuka rakornas tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com