Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Dari Pulau Bunga ke Pulau Dewa

Kompas.com - 24/05/2016, 07:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Saya sangat memaklumi, karena saat menulis buku tersebut, ayah saya telah menghabiskan banyak waktunya mencari referensi di perpustakaan yang terletak dalam Museum Gajah Jakarta Pusat.  

Referensi tersebut dibutuhkan dalam menuangkan tulisan-tulisan antara lain tentang Danau Kelimutu, Komodo, beberapa tentang perang Ubud yang saat itu hanya ada dalam literatur berbahasa Belanda di perpustakaan Museum Gajah. 

Demikianlah waktu terus berjalan dengan sangat cepat dan pada tahun 1992, saat saya mendapat promosi untuk jabatan Komandan Wing Taruna Akademi Angkatan Udara di Jogyakarta, ayah saya meninggal dunia.

Almarhum ayah saya dimakamkan di pemakaman Karet yang kemudian dipindahkan ke pemakaman Perintis Kemerdekaan di Tanah Kusir. 

Saya tidak pernah bisa melupakan wajah kecewa ayah saya yang telah begitu bersusah payah untuk dapat melihat dan memperoleh kembali , “Dari Pulau Bunga ke Pulau Dewa“ sebuah buku kesayangannya yang ditulisnya sendiri itu, dan tidak berhasil.

Pada saat saya meluncurkan sebuah buku tulisan saya sendiri di Jakarta pada tahun 2010, ternyata hadir pula  seorang bernama William Tuchrello. 

Dia memberikan kartu namanya dan saya sempat terperangah membaca bahwa dia adalah Director, Library of Congress, Southeast Asia, American Embassy Jakarta.  

Spontan saya langsung menanyakan kepada dia apakah saya bisa memperoleh keterangan bahwa buku ayah saya “Dari Pulau Bunga ke Pulau Dewa” yang dikatakan oleh temannya terkoleksi di Library Congress itu benar adanya.  

Dia memberikan waktu kepada saya satu minggu untuk mengecek ke Amerika dan akan segera memberitahukan kepada saya jawabannya. 

Tidak sampai satu minggu, saya di telepon oleh William yang mengatakan bahwa benar buku Dari Pulau Bunga ke Pulau Dewa tersimpan dengan baik di perpustakaan Library of Congress.   Betapa gembira hati saya mendengar kabar itu.

Singkat cerita, pada tanggal 24 Agustus 2012 dengan difasilitasi William Tuchrello saya akhirnya dapat tiba di Library of Congress di Washington DC dan diterima langsung oleh seorang Professor asal China yang mengepalai divisi Asian Collection.  

Sebuah perpustakaan besar dan megah yang menyimpan tidak kurang dari 140 juta judul buku.   Di situ saya diperlihatkan tidak hanya buku Dari Pulau Bunga ke Pulau Dewa, akan tetapi juga beberapa judul buku lainnya dari karya tulisan ayah saya.  

Khusus buku Dari Pulau Bunga ke Pulau Dewa saya diperkenankan untuk memfoto copynya di ruangan perpustakaan untuk dapat dibawa pulang ke Indonesia.  

Kini buku tersebut tengah saya salin ulang untuk dapat menerbitkannya kembali. Masih ada keraguan dalam proses ini karena apakah akan ditulis sesuai dengan ejaan aslinya saat ditulis pada tahun 1961, ataukah harus disesuaikan dengan ejaan yang kini sudah disempurnakan.  

Untuk hal ini saya masih membicarakannya dengan beberapa orang lain sebelum mengambil keputusan tentang hal tersebut.  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Nasional
Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Nasional
PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

Nasional
Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com