Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pemilu Serentak, Parpol Perlu Cari Figur Caleg dan Capres Berkualitas

Kompas.com - 22/05/2016, 19:57 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyatakan bahwa partai politik tidak perlu mengkhawatirkan tersingkirnya calon-calon legislatif berkualitas dalam Pemilu 2019.

Menurut Titi, jika seorang calon anggota legislatif (caleg) terbukti berkualitas, maka ia berpeluang besar untuk terpilih tanpa terpengaruh oleh calon presiden yang diusung oleh partai yang menaungi caleg tersebut.

"Jika sudah berkualitas tapi tidak terpilih, berarti sang caleg belum mendapat penerimaan yang baik dari publik. Artinya pula, partai tak memberikan dukungan sosialisasi kepada si caleg tadi," ujar Titi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (22/5/2016).

Dalam skema pemilu serentak antara legislatif dan eksekutif pada 2019, semua partai dituntut untuk mengusung caleg berkualitas. Mereka juga harus mengajukan calon presiden yang berkualitas.

"Sehingga antara caleg dan capresnya juga harus sejalan. Situasi seperti itu pastinya meminimalisir caleg yang tidak berkualitas untuk masuk ke bursa pencalonan, sehingga partai tak perlu khawatir," ucap Titi.

Ia mengatakan, jika menginginkan terpilihnya caleg berkualitas, maka partai politik yang menaunginya harus ikut membantu menyosialisasikan caleg tersebut kepada publik. Dengan begitu, publik akan mengenal caleg-caleg yang memang layak menduduki kursi parlemen.

"Jangan diperdebatkan seolah caleg yang berkualitas tidak populer. Itu kan tergantung partainya bantu apa enggak," kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi soal pemilihan presiden dan anggota legislatif secara serentak masih menjadi perdebatan di DPR

Menurut Riza, para wakil rakyat menilai bahwa nantinya caleg akan terpilih berdasarkan figur capres dari partai pengusung.

"Suara partai sangat bergantung figur capres. Kalau hari ini terpilih partai A, caleg mungkin yang tidak berkualitas terpilih. Ini yang berbahaya," ujar Riza dalam diskusi di Jakarta, Minggu (22/5/2016).

Riza mengatakan, anggota DPR dan DPRD harus terpilih karena kompetensi dan kredibilitasnya.

Politisi Gerindra itu khawatir bila pemilu serentak menyebabkan keterpilihan anggota legislatif terpengaruh langsung oleh pelaksanaan pilpres. Hal itu dapat menyingkirkan caleg terbaik karena capres yang diusung partainya tak didukung mayoritas pemilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com