NUSA DUA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto khawatir peserta Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar akan memilih calon ketua umum yang bermasalah. Hal itu akan memberikan dampak negatif bagi Golkar ke depan.
"Sedapat mugkin memilih dengan nurani para pemegang suara. Kan ini bisa menghambat pertumbuhan Golkar dan gerak kita akan terhambat," kata Titiek di Bali Nusa Dua Convention Center, Minggu (15/5/2016).
Titiek merupakan pendukung Ade Komarudin pada perhelatan Munaslub ini. Menurut dia, selama menjabat sebagai Ketua DPR, Ade belum pernah tersangkut persoalan hukum.
(baca: Politik Transaksional dalam Munaslub Golkar seperti Kentut...)
Menurut dia, calon ketua umum yang pernah terbelit persoalan hukum, rawan terbelenggu oleh setiran kekuasaan.
Untuk itu, ia berharap, agar para pemilik suara dapat memilih calon yang bebas dari persoalan hukum.
"Yang pasti, kalau kita dapat pemimpin yang baik dan tidak bermasalah, kedepan Golkar bisa maju, bermanfaat bagi masyarakat dan bisa meneruskan cita-cita pendirinya," ujarnya.
Rencananya Partai Golkar akan memilih ketua umum barunya pada hari ini. Mekanisme pemilihan sendiri sejauh ini disepakati melalui mekanisme voting tertutup sesuai pasal 25 tata tertib yang mengatur prinsip langsung, umum, bebas dan rahasia.
(Baca: Pemilihan Ketua Umum Golkar Akhirnya Divoting Secara Tertutup)
Pemilih akan diminta melingkari nomor urut dan foto calon di bilik suara. Delapan bakal calon yang ada saat ini harus mendapatkan 30 persen dukungan atau 167 suara untuk bisa ditetapkan sebagai calon ketua umum.
Jika hanya ada satu bakal calon yang mendapat 30 persen suara, maka kandidat itu akan langsung ditetapkan sebagai ketua umum terpilih.
(baca: Setya Novanto: Mohon Maaf, Saya Kemarin Agak "Ngantuk")
Namun, jika ada dua atau tiga bakal calon yang mendapat dukungan lebih dari 30 persen suara, maka akan dilangsungkan proses pemilihan putaran kedua.
Jika tak ada satu pun calon yang meraih angka 30 persen, maka tiga pemilik suara terbesar akan diambil untuk kembali bertarung.