Setelah Pilpres 2014, meskipun pasangan yang didukungnya kalah, hadirnya Jusuf Kalla dan Luhut B Panjaitan di pemerintahan adalah bentuk lain dari liatnya Partai Golkar. Di Munaslub Partai Golkar, keduanya berebut pengaruh untuk memenangkan calon mereka yang bisa dipakai sebagai posisi tawar di hadapan kekuasaan.
Meskipun selalu kalah dalam pemilu presiden, fakta tidak pernah absennya Partai Golkar di gerbong pemerintahan tampaknya tidak cukup memuaskan. Upaya merebut kembali kekuasaan di Istana setelah lepas lantaran reformasi melalui pemilu terus digelorakan.
Pada saat bersamaan, kesadaran di antara Asep, Basuki, Yudi dan rakyat kecil lainnya yang merawat keindahan Istana makin meluas.
Agar lambang negara Garuda Pancasila memancar sinarnya dan tanaman-tanaman kecil di bawahnya tidak binasa, beringin di Istana Negara harus terus-menerus dipangkas.
Upaya Partai Golkar kembali berkuasa di Istana tidak akan mudah karena akan terus-menerus berhadapan dengan kesadaran yang diyakini rakyat kecil seperti Asep, Basuki, dan Yudi. Kesadaran mereka tumbuh berdasarkan pengalaman sehari-hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.