Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver Para Bakal Calon Ketum Bisa Perburuk Citra Golkar

Kompas.com - 11/05/2016, 12:54 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manuver yang dilakukan para bakal calon ketua umum Partai Golkar dinilai akan menambah citra negatif publik terhadap partai tersebut.

Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menyoroti pertemuan terselubung yang dilakukan bakal calon dengan para pengurus daerah yang memiliki hak suara dalam Munaslub.

"Kalau sampai ada satu calon saja yang ketahuan melakukan politik uang dengan silaturahim yang dilakukan, maka membuat nama Golkar tercemar kembali," ujar Ray kepada Kompas.com, Rabu (11/5/2016).

"Padahal, salah satu visi dari munas ini kan sebenarnya mau menjernihkan kembali nama Golkar di mata masyarakat, bahwa golkar sedang berupaya bersih dari polititik-politik uang" lanjut dia.

Menurut Ray, Steering Commitee Munaslub Partai Golkar berperan untuk menegakkan peraturan. Harus ada sanksi tegas bagi calon yang melanggarnya.

Sebelumnya, Komite Etik memantau adanya pertemuan antara tim sukses Setya Novanto dengan Pimpinan DPD I Golkar di Hotel Ritz Cariton, Jakarta pada Senin, 9 Mei 2015, malam.

Namun Komite Etik Munaslub Partai Golkar tak bisa menindaklanjuti secara langsung mengenai pertemuan yang diduga dilakukan tim sukses Setya Novanto dengan pimpinan DPD I Golkar itu. Hal ini dikarenakan belum adanya laporan yang disampaikan kepada pihaknya.

Selain itu, Komite Etik Munaslub Partai Golkar juga mendapati salah seorang bakal calon ketua umum melakukan pertenuan dengan pimpinan DPD I Golkar Kalimantan Barat di Hotel Grand Melia Jakarta pada Selasa 10 Mei 2016 sekira pukul 12.00- 13.00 WIB.

Diketahui, bakal calon itu adalah Ade Komaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Nasional
Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Nasional
Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Nasional
Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Nasional
Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Nasional
Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Nasional
Kubu Prabowo Anggap 'Amicus Curiae' Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Kubu Prabowo Anggap "Amicus Curiae" Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Nasional
Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Nasional
Ajukan 'Amicus Curiae', Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Ajukan "Amicus Curiae", Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com