Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat MA yang Jadi Tersangka Kasus Suap Disebut Sebagai Tangan Kanan Nurhadi

Kompas.com - 09/05/2016, 20:17 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasubdit Kasasi Perdata Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Perdata Mahkamah Agung (MA) Andri Tristianto Sutrisna disebut sebagai tangan kanan Sekretaris MA Nurhadi.

Hal itu disebut oleh salah satu saksi yang memberi keterangan dalam persidangan bagi terdakwa Direktur Utama PT Citra Gading Asritama (CGA) Ichsan Suaidi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/5/2016).

Dalam persidangan, salah satu saksi, yakni adik kandung Ichsan, Syukur Mursid, mengatakan, ia pernah diminta oleh karyawan PT CGA, Triyanto, untuk menggantikan Ichsan dalam pertemuan dengan Andri di sebuah hotel.

Untuk meyakinkan dirinya, menurut Syukur, Triyanto mengatakan bahwa Andri adalah orang dekat Sekretaris MA.

"Saya kan tanya, (Andri) itu bagian perdata, ngurusi itu apa bisa, saudara Tri menjelaskan, bisa. Tri menjelaskan ke saya, Andri ini orangnya Sekretaris MA (Nurhadi)," ujar Syukur kepada Jaksa Penuntut Umum dari Komisi Pemberantasan Korupsi.

(Baca: Penyuap Pejabat MA Didakwa Beri Uang Rp 400 Juta)

Dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Syukur di KPK, menurut Jaksa, Syukur pernah mengungkapkan keraguan terhadap Andri. Sebab, Andri mengurusi perkara perdata, sedangkan perkara yang melibatkan Ichsan adalah perkara pidana khusus.

"Kasus yang dijalani Ichsan adalah kasus pidana khusus dan khawatir Ichsan tertipu. Tri menjawab bahwa itu Kasubdit Perdata MA memang sudah sering melakukan hal ini. Andri adalah tangan kanan Sekretaris MA, jadi perkara langsung deal dan dia yang menjalankannya," ujar Jaksa saat membacakan BAP milik Syukur.

Triyanto yang juga hadir dalam persidangan itu membenarkan apa yang dikatakan Syukur mengenai Andri. Meski demikian, Triyanto mengaku bahwa pernyataan mengenai kedekatan Andri dengan Sekretaris MA Nurhadi, hanya sebatas perkiraannya saja.

(Baca: KPK Periksa Nurhadi Terkait Dugaan Suap Pejabat MA)

"Mohon maaf, itu supaya Pak Heri (Syukur) mau datang ke JW Marriot. Saya takut kalau Pak Ichsan tidak bisa datang, Pak Heri juga tidak datang, nanti tidak enak," kata Triyanto.

Meski demikian, menurut Triyanto, perkiraannya tersebut bukan tanpa alasan. Dalam pembicaraan sebelumnya melalui telepon, Andri pernah mengatakan bahwa ia sedang dalam perjalanan ke Surabaya untuk menghadiri pernikahan teman.

Menurut Triyanto, Andri menyebut bahwa ia bepergian bersama-sama dengan rombongan Sekretaris MA.

"Makanya saya mengira Pak Andri ini orang kepercayaannya Sekretaris MA," kata Triyanto.

Kompas TV KPK Sita Dokumen Terkait Suap Pejabat MA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com