Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2016, 16:38 WIB
Penulis Dani Prabowo
|
EditorBayu Galih

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mempermasalahkan keanggotaan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman di DPR.

Fahri yang baru dipecat PKS ini menilai Sohibul Iman mempunyai kesibukan yang terlalu banyak sebagai Presiden PKS. Dia pun khawatir Sohibul tidak memiliki waktu selain untuk partai, termasuk menghadiri kewajibannya sebagai anggota DPR.

"Saya mengusulkan ini kepada Pak Sohibul Iman sibuk banget. Padahal urusan partai ini kan sangat banyak, ditunggu kader juga. Kalau saya, terus terang dari awal tidak setuju Pak Sohibul Iman merangkap jabatan," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senin (9/5/2016).

Kesibukan Sohibul itu juga menyebabkannya tidak hadir dalam sidang mediasi dengan Fahri Hamzah.Proses mediasi tahap kedua itu dilangsungkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari ini.

Menurut Fahri, para pimpinan PKS seharusnya hadir saat proses mediasi tersebut. Namun, hingga kini tiga pihak yang sebelumnya digugat Fahri ke pengadilan, belum dapat memenuhi panggilan mediasi.

Fahri meminta Sohibul Iman memilih salah satu, tetap menjadi anggota DPR dan mundur dari jabatan Presiden PKS, atau sebaliknya.

"Kalau saya sih usulnya dia mundur dari presiden partai biar fokus menjadi anggota," ucap Fahri. (Baca juga:Fahri Hamzah Sarankan Sohibul Iman Mundur dari Kursi Presiden PKS)

Sohibul sendiri saat ini tercatat sebagai anggota Komisi X DPR. Fahri pun mendapat informasi bahwa sejak menjabat sebagai Presiden PKS, Sohibul jarang hadir di Komisi X.

Ia khawatir, jika hal itu terus terjadi maka menjadi preseden buruk bagi PKS.

Menurut Fahri, sebagai sesama anggota DPR, dirinya juga memiliki kewajiban untuk melaksanakan kunjungan kerja saat reses. Namun, Fahri menghormati undangan pengadilan sehingga menunda kunjungan ke daerah.

"Kita pernah punya kasus ketika presiden partai merangkap dengan anggota DPR yang akhirnya kena masalah hukum begitu," ujarnya.

"Kita juga enggak mau (begitu) kan. Harusnya Pak Sohibul Iman enggak usah jadi presiden partai kalau masih mau jadi anggota DPR, atau sebaliknya," lanjut dia.

(Baca juga: Fahri Hamzah Tuntut PKS Bayar Ganti Rugi Lebih dari Rp 500 Miliar)

Kompas TV Fahri Sebut Pemecatannya Dari PKS Tidak Sah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

AHY Masuk Radar Cawapres Ganjar, PDI-P: Politik Harus Buka Ruang Dialog

AHY Masuk Radar Cawapres Ganjar, PDI-P: Politik Harus Buka Ruang Dialog

Nasional
Bripka Andry Ajukan Perlindungan, LPSK: Syarat Materil Belum Lengkap

Bripka Andry Ajukan Perlindungan, LPSK: Syarat Materil Belum Lengkap

Nasional
Haji ke-17, Sebanyak 26 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Arab Saudi

Haji ke-17, Sebanyak 26 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Arab Saudi

Nasional
Jokowi Teken Perpres 31/2023, Pembangunan Bandara VVIP di IKN Dibiayai APBN

Jokowi Teken Perpres 31/2023, Pembangunan Bandara VVIP di IKN Dibiayai APBN

Nasional
Hary Tanoe Pimpin Langsung Kerja Sama Politik Perindo-PDI-P

Hary Tanoe Pimpin Langsung Kerja Sama Politik Perindo-PDI-P

Nasional
Demokrat Desak Anies Umumkan Bacawapres, Nasdem: Ini Bukan Cari Wakil Kades

Demokrat Desak Anies Umumkan Bacawapres, Nasdem: Ini Bukan Cari Wakil Kades

Nasional
PDI-P Ungkap Peran Puan dalam Masuknya AHY Jadi Kandidat Cawapres Ganjar

PDI-P Ungkap Peran Puan dalam Masuknya AHY Jadi Kandidat Cawapres Ganjar

Nasional
AHY Masuk Radar Cawapres Ganjar, PDI-P: Spontanitas Mbak Puan

AHY Masuk Radar Cawapres Ganjar, PDI-P: Spontanitas Mbak Puan

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Tak Masak hingga Merokok di Kamar Hotel

Kemenag Imbau Jemaah Haji Tak Masak hingga Merokok di Kamar Hotel

Nasional
Saat Jokowi-Anwar Ibrahim Saling Menyebut 'Sahabat' Satu Sama Lain

Saat Jokowi-Anwar Ibrahim Saling Menyebut "Sahabat" Satu Sama Lain

Nasional
KPK Sebut Pengetahuan Demokrat soal Musda Kaltim Disokong Uang Korupsi Harus Didalami

KPK Sebut Pengetahuan Demokrat soal Musda Kaltim Disokong Uang Korupsi Harus Didalami

Nasional
Nasdem Singgung Demokrat yang Minta Umumkan Bacawapres, tetapi Tak Pasang Banyak Baliho Anies

Nasdem Singgung Demokrat yang Minta Umumkan Bacawapres, tetapi Tak Pasang Banyak Baliho Anies

Nasional
Setelah 18 Tahun, Indonesia-Malaysia Selesaikan Negosiasi Batas Laut Teritorial

Setelah 18 Tahun, Indonesia-Malaysia Selesaikan Negosiasi Batas Laut Teritorial

Nasional
Puji Ganjar Handal Komunikasi dengan Rakyat, Jokowi: Tidak Kayak Saya, Kurang Luwes

Puji Ganjar Handal Komunikasi dengan Rakyat, Jokowi: Tidak Kayak Saya, Kurang Luwes

Nasional
Benarkan Jokowi Puji Ganjar di Rakernas PDI-P, Hasto: Semua Tepuk Tangan Meriah

Benarkan Jokowi Puji Ganjar di Rakernas PDI-P, Hasto: Semua Tepuk Tangan Meriah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com