JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya lebih memprioritaskan calon gubernur DKI Jakarta untuk Pemilihan Gubernur 2017 dari internal PDI-P.
Meski saat ini DPD PDI-P DKI Jakarta telah menutup pendaftaran resmi bakal calon gubernur, dia mengaku DPP PDI-P masih membuka pintu, khususnya bagi calon internal.
Menurut Hasto, PDI-P tetap memiliki peluang menang yang besar bila memajukan calon gubernur DKI Jakarta dari kalangan internal. Sebab, ia yakin dengan kualitas para kepala daerah yang diusung pada pilkada serentak 2015.
Beberapa kader PDI-P bahkan mampu memenangi pilkada dengan raihan 82 persen lebih.
"Itu tandanya kader kami memang memiliki kualitas yang bagus. Mereka bisa diterima masyarakat," ujar Hasto di Jakarta, Senin (2/5/2016).
Hasto menambahkan, beberapa nama yang bisa diproyeksikan untuk mengisi bursa bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Mereka saat ini masih menjadi kepala daerah di wilayahnya, antara lain Eddy Rumpoko (Kota Batu) dan M Samanhudi Anwar (Kota Blitar).
"Meski dari daerah, dengan kualitasnya yang bagus, kami kira mereka punya hak untuk berbicara mengenai pembangunan di Ibu Kota," ujar Hasto.
"Karena Ibu Kota ini bukan hanya milik mereka yang di Jakarta, tetapi juga milik semuanya," kata dia.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan kembali mendukung Basuki Tjahaja Purnama di Pilgub DKI 2017 mendatang, Hasto pun kembali bersikukuh untuk mengutamakan calon dari internal.
"Makanya, yang dimaksud DPP PDI-P masih membuka pintu itu ya buat internal kami. Itu yang diutamakan, bukan dari pihak lain karena kami ingin mesin partai bekerja dan regenerasi jalan terus," ucap Hasto.
Tak tanggung-tanggung, Hasto mengatakan, DPP PDI-P pun akan menjadikan para kepala daerah yang berprestasi tadi untuk menjadi juru kampanye bagi calon gubernur yang nantinya dipilih oleh DPP PDI-P.
"Jadi, proyek pemenangan Pilgub DKI Jakarta 2017 ini menjadi proyek bersama bagi seluruh elemen di PDI-P, bukan hanya kader yang di Jakarta saja," tutur Hasto.