Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
A Bobby Pr

Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) ini menekuni penulisan buku biografi. Sejak di bangku kuliah ia sudah menulis buku dan membuat majalah. Beberapa karyanya yang sudah dibukukan antara lain Ny. Lie Tjian Tjoen: Mendahului Sang Waktu (2014); Mgr. Michael Cosmas Angkur OFM: Pemimpin Sederhana (2014); Pater Wijbrans OFM: Memberi Teladan Tanpa Kata, (2010); Mgr. Hermelink: Setelah 27 Tahun Dimakamkan Jenazahnya Masih ‘Utuh’ (2010); Jurnalistik: Bakat? Buang ke Laut (2009).

Susi Pudjiastuti Berani karena Membaca Buku

Kompas.com - 29/04/2016, 16:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Katanya saya ngerokok di depan umum. Saya tidak merokok di depan umum. Habis rapat, saya diwawancarai wartawan. Lalu saya cari tempat yang sepi untuk merokok. Wartawan ngikutin saya. Saya sudah bilang jangan difoto tapi ternyata muncul dan dikatakan Susi merokok di depan umum. Edan apa.

Wartawan sering nulis yang nggak benar. Kayak suami saya Daniel Kaiser disebut ahli kapal. Itu salah. Karena dia bukan ahli kapal tapi insinyur elektro. Cerita saya di-tato di Bali, itu saya nggak ngerti. Saya bukan bikin tato di Bali. Ngarang-ngarang aja.

Anda mulai usaha ini dengan menjadi bakul ikan. Apa betul? Bagaimana persaingan waktu itu dengan sesama pedagang bakul karena Anda dianggap membela nelayan dengan membeli ikan dengan harga ikan tinggi?

Nelayan kita sudah sudah hidupnya. Kalau kita beli dengan harga murah, kasihan mereka. Saya memang mulai dari bakul. Bakul-bakul di Pangandaran seperti Ali dan Akui tahu tentang saya. Ali itu saya besarin. Saya kasih duit, saya kasih pinjem uang. Tanya orang aja. Kadang-kadang saya nggak punya duit ke TPI, minta beli cendol, dia yang bayarin. Di lelang berantem, tapi di luar kita teman. Saya sering ditraktir Akui kalau nggak bawa uang, dia bayarin saya makan. Ayong dan Budidarma juga. Berantem, tapi di luar kita makan bareng. Nggak tahu, saya punya muka yang membuat orang sayang. Ha ... ha ... ha ... Nggak tahu kenapa. To do something good. Thats’s my bless from God. Blessing in disguise from God. Ha ... ha ... ha ...

Sebelum diangkat sebagai menteri apa sudah lama mengenal Jokowi?

Nggak, baru aja. Tanggal 11 Oktober 2014, ketemu di Halim. Saya nggak jemput tapi saya pas kerja di Halim Perdana Kusuma Jakarta. Pak Jokowi mendarat. Kan, beliau sudah sering pakai pesawat kita untuk kampanye. Partai lain sama. Saya pikir saya mau say hello maka saya samperin pas landing. Satu menit kali. Itu terjadi pas malam minggu. Jam 12 malam.

Wartawan kadang nulis apa yang saya sendiri tidak tahu, yang tidak terjadi ditulis seolah-olah terjadi. Bu Mega tidur di sini. Ibu Mega pernah makan di sini betul tapi nginep di sini tidak pernah. Wartawan ngomongnya Bu Mega pernah nginep di sini.

A. Bobby Pr Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti
Konfirmasi tentang Anda berhenti sekolah.Yang benar karena sakit atau kasus golongan putih (golput) pada Pemilu tahun 1982?

Saya terjatuh, sudah gitu saya libur sekolah. Saya malas balik sekolah juga. Memang saya juga sudah lama nggak cocok dengan sekolah. Waktu di Pangandaran saya pakai kaos golput, lalu ditahan.

Semalam guru-guru membacakan puisi untuk Anda pada pesta rakyat pengangkatan Anda sebagai menteri. Anda nampak sedih sekali. Bahkan mengelap air mata dengan ujung kain?

Iya, guru-guru itu baik sekali. Bu Is, Pak Dedy, Pak Tatang, dll. Kakaknya Pak Tatang itu guru ngaji saya. Guru-guru selalu terkesan, karena saya selalu juara satu dari SD sampai SMP. Mencret-mencetnya, saya juara dua. Mungkin itu cuman sekali. Waktu itu Rahmat yang pernah ngalahin saya jadi juara. Tapi biasanya saya juara satu.

Menurut rekan Anda di SMA 1 Teladan Yogyakarta, Prof. Prof. Ir. Dwikorita Karnawati MSc. PhD yang sekarang menjadi rektor Universitas Gadjah Mada, Anda adalah sosok yang cerdas dan jenius. Di atas rekan-rekan sebayanya. Dwikorita melihat di dalam kamar kost Anda banyak buku-buku filsafat dan politik untuk mahasiswa padahal Anda baru kelas satu SMA. Bahkan kebanyakan dalam bahasa Inggris. Dalam ingatan Dwikorita, kemampuan bahasa Inggris Anda bagus dan lancar. Dwikorita juga ingat Anda kerap berbicara tentang gagasan membangun Indonesia. Anda juga sering mengkritisi pemerintahaan saat itu. Bagaimana tanggapan tentang hal ini?

Lima bulan lalu saya ketemu dengan Dwikorita setelah pisah 32 tahun yang lalu. Kita satu bangku. Kita nyanyi lagu Indonesia Raya, sebelum tanda tangan MOU. Saya bilang, Rit, ini 32 tahun yang lalu. Dia bilang, Sus saya sekarang baru mengerti isi kepala kamu sekarang kenapa berhenti sekolah.

Waktu SMA sudah baca buku-buku yang berat yang membuat pemikiran Anda jauh ke depan?

Ya, saya memang senang filsafat. Saya sudah baca buku kasus Jusuf Muda Dahlan waktu SD kelas 6. Friedrich Engels, Das Kapital Karl Marx, Adam Smith, Il Principe-nya Machiavelli.

Dari mana tahu buku-buku itu?

Dulu kan ada buku berjudul Mereka Yang Mengubah Dunia. Bukunya kecil. Summary. Terus saya baca. Saya baca juga buku-buku tokoh filsafat dialektikal. Saya juga baca kitab suci semua agama.

Bahasa Inggris bagus, kok bisa?

Arif Satria, penasihat KKP, pernah bilang mau tahu kehebatan Bu Susi lebih dari profesor, omong sama dia dengan bahasa Inggris. Ya, karena saya suka baca saja. Saya dulu mau masuk primary di lembaga kursus di Yogya aja nggak lulus. Saya otodidak.

Sewaktu Jokowi menyampaikan pengumuman kabinetnya, Anda lari. Kelihatan energik ...

Kan, sebelumnya Pak Jokowi bilang: Pak Indro, menteri Koordinator Maritim lari. Makanya gue lari lebih kencang lagi dari biasa. Ha ... ha ... ha. Pak Jokowi malah bilang: Bu Susi nggak usah lari. Saya sudah terbiasa lari, Pak. Kalau Indroyono pelan karena gemuk. Ya, orang udah gemuk kayak gitu kan susah lari ha ... ha ... ha ...

Awal mula ditunjuk jadi menteri, Anda ditelepon Pak Jokowi kah?

Nggak. Pak Jokowi nggak ada telepon lalu bilang besok kamu jadi menteri. Nggak ada. Saya ditelepon sama protokol Istana tengah malam sebelum pengumuman untuk disuruh ngambil baju. Siang saya ditanya agama saya apa? Saya cerai apa kawin?

ist Susi Pudjiastuti bersama Tim Penulis Buku Untold Story Susi Pudjiastuti
Tapi kan sebelumnya sudah ada isu akan diangkat jadi menteri pariwisata.

Di negeri ini isu hampir setiap hari. Saya nggak terlalu care. Saya ini orang nggak  urus isu-isu. Kalau nggak happen, I dont believe.

Kalau saya di pariwisata, saya resign. Itu bukan di kompetensi saya. Kalau sekarang pas, juga tidak. I had more experience di kelautan dan perikanan dibandingkan dengan pariwisata. Bukan saya merasa expert, tidak. Hidup saya banyak spend di situ.

Di saat wawancara berlangsung datang Eka Santosa. Pria yang dekat dengan Susi kala remaja ini pernah menjadi Ketua DPRD Tingkat I Jawa Barat dan anggota DPR RI. Eka mengungkapkan Susi berhenti sekolah bukan karena isu golongan putih (golput) pada Pemilu 1982 yang seperti disampaikan oleh wartawan.

Sebab pada saat kasus itu terjadi, Susi sudah berhenti sekolah. Kasus golput berangkat dari pemberian Eka kepada Susi berupa kaos bertuliskan golput sebelum Pemilu tahun 1982. Gara-gara kaos itu Susi diinterogasi oleh aparat Kodim Ciamis. Susi mengaku sampai sekarang pilihan politiknya tetap golput.

Lah, gimana Golput, kan Pak Jokowi sudah mengangkat Anda menjadi menteri?

Lah, dia kan presiden Indonesia. Setelah dia jadi presiden dia bukan milik PDI-P. Dia milik Indonesia. Sampai hari ini saya masih golput. Kalau nanti, kita lihat goverment-nya. Kalau orang DPR masih kayak gini, ngapain gue milih partai.

Indra Akuntono/KOMPAS.com Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
Pendapat tentang Jokowi?

Dia orang unik. Dia orang yang taking says, the way its happen. Dia orang yang nggak complicated. Dia menjadi kuat karena dia clean, hatinya bersih. That’s the part we are similar. Itu yang sama dengan saya. Kita nggak punya yang item-item. Awarness ada tapi kita sendiri nggak punya pikir yang hitam, nggak ada. Kita nggak mengambil hak orang, cheating. Nggak ada. Saya pikir, Pak Jokowi orang seperti itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com