Runtuh sudah akal sehat kita seolah tak berdaya mengatasi betapa masif, terstruktur dan super hebatnya narkoba menembus benteng pertahanan keluarga Indonesia.
Anak-anak dan orang dewasa,wanita dan lelaki, warga sipil maupun aparatur negara dan pemerintahan seakan tak kuasa membendung godaan narkoba. Profesi apa saja dan siapa saja bisa menjadi korban.
Sementara penjara sebagai garis finish menyelesaikan mata rantai narkoba juga tumbang luluh lantak; terbakar. Sudah over capacity, terbakar pula.
Jumlah tahanan dan narapidana tercatat 187.701 penghuni; 17.827 karena kasus kekerasan kepada anak dan 29.552 kasus pencurian, tapi kasus narkoba tembus angka 81.360. Ini data per 25/4/2016 sebagaimana dilaporkan Kompas. Lengkap sudah problematika narkoba memasuki rumah gawat darurat kita; NKRI.
"Penjara Penuh Napi Narkoba", tulis Harian Kompas sebagai headlinenya (26/4) seolah tak bosan mengangkat tema ini sebagai berita agar kita temukan jalan keluar yang bijak. Lalu menuliskan sepenggal jalan keluar dalam sub leadnya; rehabilitasi pecandu jadi solusi kelebihan penghuni.
Tak Boleh Kalah
Kita tidak boleh kalah melawan narkoba. Semua bergandeng tangan melawannya. Gugurnya aparatur kepolisian dalam menjalankan tugasnya kemarin tidak boleh terjadi lagi. Kita ikut berduka yang dalam.
Kita juga mendesak pemerintah untuk menyatakan INDONESIA DARURAT NARKOBA. Sehingga penanganannya perlu dilakukan dengan cara cara yang luar biasa. Semua elemen bangsa harus turun tangan membantu aparatus kepolisian dan BNN menjalankan tugas mulianya.
Peran Partai Politik
Partai Politik, sebagai sebuah instrumen negara dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangasa dan bernegara tentu bisa dan punya peran yang siginifikan. Sekalipun kader kadernya juga bisa tergelincir setiap saat.
Kelembagan partai politik bisa jadi garda terdepan bersama pemain utama yang memimpin mengatasi masalah ini, yakni pemerintah dan aparatusnya.
Program 6R
Instrumen partai politik yang berupa piramida mulai dari pusat, propinsi, kabupaten dan kota, kecamatan, desa dan kelurahan, bisa jadi mata rantai melakukan network dan sinergi yang kokoh.
Konsep 6R yakni research, respect, realize, reject, report dan recovery
Research, dengan skala kecil namun lengkap sangat dimungkinkan di level RT. Jadi sekitar 200-400 kepala keluarga saja. Tugasnya memperhatikan lingkungan sekitar, apakah ada sebaran narkotika.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.