JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP 1965) Bejo Untung mengatakan, peristiwa pembunuhan massal terhadap kader Partai Komunis Indonesia (PKI) atau yang dituduh simpatisan PKI, hampir terjadi di seluruh Indonesia.
Pernyataan ini dinyatakan Bejo berdasarkan data yang dihimpun YPKP 1965.
Menurut Bejo, ada tiga pulau yang diidentifikasi terdapat titik kuburan massal terbesar, yakni Pulau Sumatera, Pulau Jawa dan Pulau Bali.
Pulau Jawa diindikasi memiliki titik lokasi paling banyak. Diperkirakan oleh Bejo jumlahnya mencapai puluhan titik kuburan massal.
Bahkan jika ditelusuri lebih lanjut, tidak menutup kemungkinan jumlahnya mencapai ratusan.
"Untuk Pulau Jawa, YPKP berhasil mengidentifikasi kuburan massal di Kuningan, Jawa Barat; Pati, Jawa Tengah; Boyolali, Wonosobo dan Wonogiri (Jateng)," ujar Bejo saat dihubungi, Selasa (26/4/2016).
Bejo menjelaskan, saat melakukan penelitian di Pati, Jawa Tengah, dia menemukan tujuh lokasi kuburan massal.
Tiga di antaranya memiliki lubang yang masih menganga. Kira-kira ada 50 orang yang pernah dieksekusi di situ.
Ia pun menuturkan, pada tahun 2012, anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Kabul Supriyadi, pernah datang meninjau ke lokasi. Saat itu Kabul melihat lansung kuburan massal tersebut.
YPKP juga berhasil menemui seorang warga masyarakat yang mengaku pernah ikut menggali kuburan massal tersebut.
Temuan YPKP di Pati sekaligus menjadi bantahan dari keterangan Sintong Panjaitan pada Simposium Nasional Tragedi 1965 yang mengatakan bahwa tidak pernah terjadi pembunuhan di Pati.
"Jadi tidak benar itu yang dikatakan oleh Sintong," kata Bejo.
Bejo kembali menuturkan, salah satu lokasi kuburan massal terbesar di Pati adalah hutan Pekainan (PKI-nan).
Dinamakan seperti itu oleh warga sekitar karena pernah terjadi pembantain besar-besaran terhadap anggota PKI di tahun 1960-an.
Menurut kesaksian warga sekitar, kata Bejo, setiap malam sekitar ratusan orang dibawa ke tengah hutan, kemudian dibunuh.