Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan: Tantangan Terberat Hadapi MEA adalah Daya Saing SDM

Kompas.com - 26/04/2016, 12:03 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menilai Indonesia mempunyai tantangan yang berat pasca-bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Kawasan ASEAN menjadi satu kawasan milik bersama, di mana arus perdagangan dan tenaga kerja terbuka bagi sesama anggota ASEAN.

"Tantangan terberat adalah daya saing kususnya kualitas SDM Indonesia," kata Puan saat menjadi keynote speaker dalam seminar nasional pendidikan yang digelar PDI-P di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/4/2015).

Puan mengatakan, data saat ini menunjukkan bahwa 65 persen angkatan kerja hanya berpendidikan setara SMP, 25 persen setara SMA dan sisanya 10 persen berpendidikan tinggi.  

Di sisi lain, pemerintah berkomitmen membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang baru, dengan pembangunan infrastruktur pelabuhan, bandara, jalan tol, jalur kereta api, bendungan, pembangkit listrik yang sedang dilakukan secara masif.

Semua itu memerlukan ketersediaan tenaga kerja terampil.

"Oleh karena itu, ke depan kita perlu memberikan perhatian dan penguatan yang lebih kepada pendidikan kejuruan, vokasi dan politeknik," ucapnya.

Politisi PDI-P ini meyakini program Kartu Indonesia Pintar yang digagas pemerintah bisa mengatasi keterbatasan dalam bidang SDM.

Dengan KIP, kata dia, maka seluruh masyarakat bisa mengenyam pendidikan gratis hingga 12 tahun. Pada tahun ini, KIP akan diberikan kepada 19,3 juta anak usia sekolah.

Setiap tahunnya, tambah Puan, ada tidak kurang 1,3 juta lulusan SMK dan 70.000 lulusan politeknik.

Mereka inilah yang harus diberikan afirmasi, melalui retooling bekerja sama dengan industri dan Balai Latihan Kerja ataupun Science and Techno Park agar memiliki keterampilan yang cukup.

"Melalui cara gotong royong ini maka investment on human capital akan memberikan hasil yang nyata," ujar putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri itu.

Kompas TV Kuasai Bahasa Asing, Modal Hadapi MEA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com