Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Acara SPAK, Bupati Batang Diberi Kejutan Ulang Tahun

Kompas.com - 23/04/2016, 13:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo menjadi salah satu pembicara dalam acara Saya Perempuan Anti Korupsi bertajuk "Mulai Jujur dari Sekarang".

Ia mengisi materi soal peran penting perempuan dalam mengawal sistem pemerintahan yang antikorupsi. Belum juga turun panggung, tiba-tiba istri beserta dua anaknya masuk ke ruangan diskusi sambil membawa kue ulang tahun.

Secara rahasia, mereka menyusun kejutan untuk merayakan ulangtahun Yoyok yang ke-44. Yoyok nampak terkejut atas kedatangan keluarga kecilnya itu. Saat pembawa acara mengambil aba-aba untuk menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun, tiba-tiba Yoyok menyelak.

"Jujur ya, saya tidak konsen ini dari tadi. Tadi malam tidak ada yang kasih ucapan ulang tahun," ujar Yoyok. Yoyok tidak menyangka ternyata itu salah satu trik untuk "mengerjai" dirinya.

Istrinya ternyata sengaja tidak mengucapkan selamat langsung kepadanya sejak semalam. "Saya mikir dari tadi, ada apa istri saya tidak mengucapkan ulang tahun. Ah, coba saya diemin juga. Mau sampai kapan," kata Yoyok disambut tawa peserta diskusi dari kumpulan Dharma Wanita se-Indonesia.

Setelah itu, setengah berbisik istri Yoyok meminta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga berada di atas panggung itu untuk memimpin doa. Mendengar permintaan istrinya, Yoyok menegur karena kaget.

"Gimana sih? Ini bapak menteri loh," kata Yoyok sambil tertawa. Setelah itu, Lukman pun memimpin doa untuk Yoyok. Ia mendoakan agar Yoyok senantiasa dilancarkan urusannya dalam memimpin Kabupaten Batang.

Kompas TV Mengenal Sosok & Gaya Kepemimpinan Bupati Batang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com