Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Api Kartini: Lima Perempuan Membacakan Surat-surat Kartini

Kompas.com - 23/04/2016, 06:31 WIB
Bayu Galih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk memperingati Hari Kartini pada 21 April tahun ini, Kompas.com menghadirkan persembahan istimewa, yang terinspirasi gagasan dan pemikiran Kartini.

Gagasan Kartini itu terekam dengan baik dalam sejumlah surat-suratnya. Kartini menulis bermacam pemikiran dan ide, dari bidang pendidikan, kemanusiaan, hingga kritiknya terhadap kekakuan adat yang membatasi peran perempuan dalam kehidupan.

Tidak hanya gagasan, surat-surat Kartini juga memperlihatkan sejumlah langkah konkret yang dilakukan Kartini. Misalnya, ketika mendirikan sekolah perempuan pertama.

Selain itu, bermacam gagasan dan pemikiran Kartini yang terhimpun dalam Nota Kartini pun digunakan oleh Pemerintah Kolonial Belanda sebagai acuan dalam memberikan pendidikan kepada bangsa Bumiputera, yang saat itu dalam keadaan terjajah.

Api semangat Kartini dalam surat-suratnya itu pun kami hadirkan, dengan cara dibacakan sejumlah perempuan yang kami nilai hebat dan memberi kontribusi, serta inspirasi nyata bagi masyarakat.

Ada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan pejuang pemuliaan hak asasi manusia Maria Katarina Sumarsih. Ada juga presenter Najwa Shihab yang dikenal karena sifat kritisnya.

Surat Kartini itu juga akan dibacakan oleh Chelsea Islan, aktris muda dengan sejuta mimpi yang menginspirasi. Serta, ada Lola Amaria yang menyajikan nilai kemanusiaan dalam karyanya sebagai sutradara.

Saksikan lima "Kartini Masa Kini" yang membacakan surat-surat Kartini dalam edisi terbaru "Visual Interaktif Kompas" (VIK) di tautan ini:

Menjaga Api Kartini: Mendengar Suara Kartini Melalui Lima Kartini Masa Kini

Perjalanan hidup Kartini pun dapat ditelusuri dalam infografis dalam halaman multimedia VIK tersebut.

Kami paham setiap perempuan memiliki kehebatan dan perjuangannya masing-masing. Semoga persembahan khusus kami ini mampu memberikan semangat bagi perempuan dalam membangun bangsa di masa depan.

Selamat Hari Kartini...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com