Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Sanksi bagi Calon Ketum Golkar yang Tolak Bayar Iuran?

Kompas.com - 22/04/2016, 19:23 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Steering Committee Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar beberapa waktu lalu merekomendasikan agar setiap kandidat calon ketua umum dibebani semacam biaya iuran untuk penyelenggaraan Munaslub.

Uang sebesar Rp 5 miliar hingga 10 miliar perlu disiapkan tiap kandidat.

Terkait rekomendasi tersebut, Ketua Umum Panitia Munaslub Partai Golkar, Theo L Sambuaga menegaskan bahwa angka tersebut masih belum pasti. Rekomendasi akan kembali dirumuskan pada rapat pleno DPP Partai Golkar pekan depan.

"Di situ nanti akan dilaporkan," ujar Theo saat ditemui di Ballroom 1 Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Jumat (22/4/2016).

Meski diakui Theo mayoritas biaya ditanggung calon ketua umum, namun pembiayaan Munaslub menurutnya tetap ditanggung secara bersama-sama atau gotong royong.

Mulai dari calon ketua umum, pengurus, fraksi, anggota DPR, dan lainnya ikut menanggung.

"Nanti kan yang dibutuhkan dibagi dua. Ada yang ditanggung kami, sebagian caketum," ujar dia.

Lalu bagaimana jika ada caketum yang enggan membayar uang iuran tersebut?

Theo mengatakan, hal tersebut sudah ada aturannya tersendiri. Namun, untuk lebih lanjut ketentuan tersebut kemungkinan juga akan dibahas dan dirumuskan pada rapat pleno mendatang.

Jika nantinya ada caketum yang menolak membayar dengan alasan ketidakmampuan finansial, kata Theo, maka bisa didukung oleh tim suksesnya.

"Iuran" tersebut, bisa pula dikumpulkan dari uang-uang tim sukses yang bersangkutan, yang bisa mencapai 50 hingga 100 orang.

"Yang pasti ini enggak ada maksud untuk menghalangi atau menghambat orang yang berminat menjadi calon," ujar Theo.

Ketua Steering Committee (SC) Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, Nurdin Halid menyebutkan, biaya munaslub akan ditanggung secara gotong royong oleh bakal calon ketua umum, panitia penyelenggara, dan dewan pengurus pusat.

Namun, khusus untuk bakal calon ketua umum, pembebanan biaya merupakan sebuah kewajiban sebagai bagian dari persyaratan untuk menjadi bakal calon.

"Angkanya antara Rp 5 miliar sampai Rp 10 miliar," kata Nurdin di sela-sela rapat panitia munaslub di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (20/4/2016).

Kompas TV Mahar Caketum Golkar Rp 20 M Hanya Wacana?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Nasional
Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com