JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Steering Committee Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar beberapa waktu lalu merekomendasikan agar setiap kandidat calon ketua umum dibebani semacam biaya iuran untuk penyelenggaraan Munaslub.
Uang sebesar Rp 5 miliar hingga 10 miliar perlu disiapkan tiap kandidat.
Terkait rekomendasi tersebut, Ketua Umum Panitia Munaslub Partai Golkar, Theo L Sambuaga menegaskan bahwa angka tersebut masih belum pasti. Rekomendasi akan kembali dirumuskan pada rapat pleno DPP Partai Golkar pekan depan.
"Di situ nanti akan dilaporkan," ujar Theo saat ditemui di Ballroom 1 Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Jumat (22/4/2016).
Meski diakui Theo mayoritas biaya ditanggung calon ketua umum, namun pembiayaan Munaslub menurutnya tetap ditanggung secara bersama-sama atau gotong royong.
Mulai dari calon ketua umum, pengurus, fraksi, anggota DPR, dan lainnya ikut menanggung.
"Nanti kan yang dibutuhkan dibagi dua. Ada yang ditanggung kami, sebagian caketum," ujar dia.
Lalu bagaimana jika ada caketum yang enggan membayar uang iuran tersebut?
Theo mengatakan, hal tersebut sudah ada aturannya tersendiri. Namun, untuk lebih lanjut ketentuan tersebut kemungkinan juga akan dibahas dan dirumuskan pada rapat pleno mendatang.
Jika nantinya ada caketum yang menolak membayar dengan alasan ketidakmampuan finansial, kata Theo, maka bisa didukung oleh tim suksesnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.