Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahyudin Tak Mau Sumbang Rp 20 Miliar untuk Munaslub Golkar

Kompas.com - 20/04/2016, 21:02 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar Mahyudin mengaku keberatan jika sumbangan yang harus diserahkan oleh calon pemimpin dalam penyelenggaran Musyawarah Nasional Luar Biasa senilai Rp 20 miliar.

"Kalau saya, menyatakan tidak bisa dan tidak akan mau memenuhi sumbangan Rp 20 miliar. Karena menurut saya, terlalu besar dan terlalu mahal," ujar Mahyudin, di Jakarta, Rabu (20/4/2016).

Menurut Mahyudin, penyelenggaraan munas tidak harus dengan dana yang fantastis. Meskipun, dalam penyelenggaraannya nanti akan banyak penyederhanaan.

"Ya kalau di bawah Rp 3 miliar, kami siap lah. Maksimal segitu. Kalau Rp 20 M kami enggak kuat, yang penting aman bagi semua," kata dia.

"Dan saya berharap munas dapat lebih disederhanakan agar tidak timbul biaya tinggi dalam penyelenggaraan munasnya," tambah Mahyudin.

Meskipun demikian, dirinya tetap akan memberikan kontribusi demi menyukseskan penyelenggaraan munaslub yang selalu ditunda.

"Saya juga akan siap berkontribusi sebagai kader, terutama sebagai kader yang duduk di jabatan politik tentu saya juga ikut berkontribusi untuk pembiayaan pelaksanaan munas," kata dia.

Komite Etik munas Partai Golkar telah merancang sejumlah cara agar penyelenggaran munas dapat berlangsung bersih. Salah satunya yakni, menarik dana dari setiap kandidat calon ketua umum yang akan maju.

Menurut Ketua Organizing Committee Munaslub Golkar, Zainuddin Amali, wacana penarikan itu digagas untuk menghindari terjadinya praktik jual beli suara yang dilakukan calon ketua umum kepada pemilik suara.

(Baca: Muncul Usulan Setoran hingga Rp 20 Miliar bagi Calon Ketum Golkar)

"Maka partisipasi yang diberikan ke daerah di-pool-kan di satu tempat, lalu penyelenggara memberikan ke peserta. Jadi mereka tidak tahu ini dari calon siapa," kata Amali di Kompleks Parlemen, Selasa (12 April 2016).

Sedangkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie juga menjelaskan, setoran Rp 20 miliar itu adalah dana gotong royong. Dana tersebut nantinya akan kembali lagi ke partai dan dimanfaatkan partai.

(Baca: Aburizal Bakrie Sebut Setoran Rp 20 Miliar Akan Dijadikan Dana Gotong Royong)

Kompas TV Mahar Caketum Golkar Rp 20 M Hanya Wacana?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com