Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Maju Pilkada DKI, Staf Ahli Kapolri Mengaku Dapat Banyak Dukungan

Kompas.com - 15/04/2016, 14:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf ahli Kapolri, Irjen Benny Mokalu mengatakan, dirinya yakin mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017 karena banyaknya dorongan dari masyarakat dan para tokoh. Bahkan, Benny mengaku punya basis relawan sendiri yang mendukungnya di Pilkada.

"Soal politik praktis, saya tidak begitu pintar. Tapi ada timses kan banyak. Relawan saya sudah sampai ke tingkat kecamatan lho," kata Benny saat dihubungi, Jumat (15/4/2016).

Benny mengatakan, profesinya sebagai staf ahli Kapolri bidang sosial dan budaya membuatnya banyak bertemu dengan masyarakat. Terkadang, ia menggantikan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk menghadiri acara tertentu.

Di situ lah Benny memperoleh banyak dorongan dari tokoh masyarakat dan tokoh agama.

"Kadang mereka tercetus, 'pak, apa bapak enggak pengin jadi Gubernur DKI?'. Kalau saya, tugas di mana aja sama," ujar Benny.

Dukungan terhadapnya untuk memimpin daerah juga sudah lama didapatkan saat dirinya menjadi Kapolda Bengkulu dan Kapolda Bali.

Di Bengkulu, ia diminta mencalonkan diri jadi Gubernur Bengkulu. Namun, Benny tak percaya diri karena Bengkulu bukan daerah asalnya dan banyak calon yang lebih potensial dibandingkan dia. Begitu pula saat ia menjadi Kapolda Bali.

"Dari semua yang saya dapatkan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemerintah, anggota dewan, lalu terpikir, merenung. Apa iya saya?" kata Benny.

Mulanya, Benny sempat dilema karena masih berada di institusi Polri. Kalau dia mencalonkan diri, tentunya dia harus mundur sebagai korps Bhayangkara.

Setelah berdoa dan meminta nasihat di sana sini, akhirnya ia membulatkan tekat untuk mencalonkan diri. Untungnya, istri dan anak-anaknya mendukung pilihan Benny.

(Baca: Maju ke Pilkada DKI, Staf Ahli Kapolri Ingin Jadi Wakil Ahok)

"Saya dialog dengan mereka (anak anak), dia bilang itu keputusan dari Papa. Papa kepala keluarga, yang mengambil keputusan. Harus siap dengan konsekuensinya'," kata Benny menirukan ucapan anaknya kepada dia.

"Anak-anak bilang, harus berhasil ya pa. Kalau enggak kan tiada guna Papa ambil keputusan itu," lanjut dia.

Benny pun sudah mengajukan ijin ke Badrodin pada Rabu (13/4/2016) lalu.

Menurut dia, Badrodin pun mempersilakannya mencalonkan diri untuk Pilkada DKI Jakarta. Asalkan, jika sudah ditetapkan sebagai bakal calon oleh Komisi Pemilihan Umum, Benny harus mengundurkan diri.

Lantas, bagaimana jika Benny kalah dalam pencalonan?

Menurut Benny, itu sudah menjadi risiko dari keputusannya. Ia mengatakan, sejak dulu terbiasa hidup susah. Karirnya saat ini pun dibangun dari nol.

Dari beberapa ilmu yang ia miliki, Benny yakin bisa tetap bekerja layak meski sudah pensiun dini dari Polri dan gagal jadi pemimpin DKI Jakarta.

"Saya tidak bilang saya berhasil, tapi harus berhasil. Kalau ini belum jodoh, kan saya bisa berbisnis," kata dia.

Kompas TV Survei: Elektabilitas Ahok Masih Teratas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com