JAKARTA, KOMPAS.com - Cor semen yang membelenggu kaki sembilan petani perempuan dari Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah akhirnya dibongkar oleh tim dokter yang mendampingi mereka sejak kemarin.
Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng, Gunretno, mengatakan bahwa mereka memutuskan untuk membongkarnya dikarenakan ada kabar Presiden Joko Widodo akan mengirim perwakilan, yakni Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki untuk menemui sembilan petani perempuan tersebut.
"Kami putuskan untuk melepas cor semen yang ada di kaki ibu-ibu petani karena ada kabar Pak Presiden akan mengirim perwakilannya ke sini," ujar Gunretno di seberang Istana Negara, Rabu sore (13/4/2016).
Selain itu, berdasarkan pantauan Kompas.com, kondisi sembilan petani perempuan itu sudah tidak memungkinkan untuk meneruskan aksi.
(Baca: Tolak Pabrik Semen, 9 Kartini Pegunungan Kendeng Mengecor Kaki di Depan Istana)
Wajah mereka sudah terlihat pucat, letih, dan lesu akibat terjemur panas matahari sejak tadi siang, ditambah lagi dengan keadaan kaki yang dicor dengan semen.
Ketua Komnas Perempuan, Azrianan, yang hadir dalam aksi tersebut juga meminta belenggu semen itu segera dilepas karena akan menghambat peredaran darah yang ada di kaki.
Sebelumnya, sembilan petani perempuan yang kerap disebut Kartini Pegunungan Kendeng, mendatangi jalan Medan Merdeka Barat, seberang Istana Negara pada pukul 13.00 WIB.
Panas terik matahari tidak menyurutkan niat Yu Sukinah, Martini, Siyem, Karsupi, Sutini, Surani, Ngatemi, Ngadinah dan Ripambarwati untuk menunggu Presiden Joko Widodo menemui mereka.
(Baca: Teten Janji Pertemukan Sembilan Kartini Kendeng dengan Jokowi)
Mereka duduk berjajar, lengkap dengan busana kebaya dan topi caping. Kaki mereka masih dicor semen, sejak kemarin saat melakukan aksi protes di tempat yang sama.
Menurut Joko Prianto, pendamping "sembilan Kartini" sekaligus petani asal Rembang, aksi pengecoran kaki dengan semen ini merupakan simbol penegasan kepada Pemerintah bahwa hadirnya semen di wilayah pertanian pegunungan Kendeng, Jawa Tengah, dapat memasung dan merusak sumber kehidupan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.