Pada tahun ini, setiap ibu mengandung dan memiliki anak balita akan menerima bantuan PKH Rp 1,2 juta. Keluarga yang memiliki anak SMA/SMK per tahun mendapat bantuan Rp 1 juta, anak SMP Rp 750 ribu, dan anak sekolah dasar senilai Rp 450.000.
“Pemerintah akan memberikan bantuan maksimal pada tiga anak untuk satu keluarga. Pada tiap wilayah diberikan juga pendamping yang bertanggung jawab mengarahkan ibu-ibu setelah dan selama menerima PKH,” kata Khofifah.
Pada hari pembagian PKH, Desa Hunuth Durian patah dipenuhi para ibu. Beberapa dari mereka membawa anak yang menerima bantuan dana untuk sekolah.
“Saya punya tiga anak. Dua sudah sekolah, masih duduk di sekolah dasar,” kata Mina, seorang ibu penerima PKH.
Selama ini, tutur Mina, ia menerima pencairan dana PKH dengan lancar. Uang yang diterima dipakai untuk membayar sekolah ketiga anaknya. “Saya harap bantuan terus turun agar anak saya bisa sekolah sampai SMA. Lebih bagus lagi hingga pendidikan tingga,” kata Mirna.
Dalam beragam kesempatan, Khofifah menyatakan, memutus rantai kemiskinan tidak cukup dilakukan dengan menggelontorkan bantuan dana tanpa ada pemberdayaan ekonomi. Memastikan kesehatan ibu hamil dan balita serta pendidikan anak-anak, merupakan satu paket upaya memberantas kemiskinan ini.
"Kami mendahulukan program vocational, baru kemudian program fisik," ujar Khofifah, di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (13/3/2016). Harapannya, kata dia, anak-anak dari keluarga miskin bisa sekolah dan kelak memperbaiki perekonomian keluarganya seiring kondisi kesehatan keluarga yang membaik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.