Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hary Tanoe Tegaskan Dirinya Tak Terlibat Urusan Operasional Mobile 8

Kompas.com - 11/04/2016, 20:22 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai diperiksa selama kurang lebih 3,5 jam di gedung bundar Kejaksaan Agung, CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo kembali menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memberikan instruksi pencairan uang kepada Direktur Utama PT Mobile 8, Hidayat.

Menurut penuturan Hary, sebagai seorang komisaris, dirinya hanya mengurusi persoalan-persoalan di level kebijakan. Dia mengaku tak memiliki peranan dalam mengurusi persoalan di tingkat operasional.

"Posisi saya sebagai komisaris. Jadi begini yah, MNC Group itu kan perusahaan besar, saya bukannya mau sombong, tapi memang besar dan saya tidak terlibat di level operasional," ujar Hary Tanoe, Senin.

"Jadi saya hanya mengurus soal kebijakan tidak turun ke operasional," kata dia.

Hary mengatakan, tidak ada hal baru yang ditanyakan oleh penyidik. Menurut dia, pemeriksaan sekedar pengulangan dari pernyataan-pernyataan yang telah ia utarakan sebelumnya.

"Enggak ada apa-apa. Saya cuma menjawab beberapa pertanyaan yang sifatnya pengulangan saja," ujarnya.

Hary mengatakan, sejak menjalani pemeriksaan siang tadi, penyidik mengajukan belasan pertanyaan kepada dirinya.

Menurut Hary, pertanyaan itu termasuk soal dugaan pemberian instruksi pencairan uang kepada Direktur Utama PT Mobile 8, Hidayat. Ia membantah telah memberikan instruksi kepada Hidayat.

"Belasan saja, pertanyaan awal-awal administratif, selebihnya subtansif. Kalau subtansifnya paling 10-an. Pertanyaan yang terkait pernyataan saya sebelumnya," kata Hary Tanoe.

Namun, Hary enggan untuk menjelaskan secara detail mengenai substansi dari pertanyaan yang diajukan oleh penyidik kejaksaan.

Hary terlihat keluar dari tempat pemeriksaan sekitar pukul 16.50 WIB dengan didampingi kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea.

Kompas TV Kasus Mobile-8, Hary Tanoe Kembali Diperiksa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com