JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, konflik berkepanjangan yang melanda partai persatuan pembangunan terbukti tidak membawa manfaat apa-apa. PPP, kata dia, justru kehilangan banyak tenaga untuk hal sia-sia.
Sambil bercanda, JK pun lantas menyindir Muktamar VIII islah PPP yang kini digelar di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Padahal pada 2014 lalu, baik Muktamar yang memenangkan Romahurmuziy dan Muktamar yang memenangkan Djan Faridz sama-sama digelar di Hotel berbintang di Surabaya dan Jakarta.
"Turun pangkat dari tidur di hotel, sekarang terpaksa di Asrama Haji," kata JK saat memberikan sambutan dalam penutupan Muktamar, Minggu (10/4/2016). Kelakar JK itu langsung disambut tawa sekitar 1.000 kader PPP yang hadir.
Mereka adalah pengurus Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Cabang yang datang dari seluruh daerah di Indonesia.
"Tapi tidak apa-apa. Ini sama dengan lambang partai, Ka'bah. Apalagi Pak Lukman (Menteri Agama yang juga kader PPP) bisa atur," tambah JK kembali disambut tawa para Muktamirin.
JK meminta PPP tidak berkecil hati dengan keadaan yang ada saat ini. Dia yakin jika islah rekonsiliasi ini berjalan dengan mulus, maka PPP akan kembali bangkit dan menjadi partai besar.
Dia berharap Djan Faridz dan segelintir elite lainnya bisa melunak dan menerima hasil Muktamar yang kembali memilih Romahurmuziy sebagai ketua umum.
"Janganlah menghabiskan energi untuk berdebat, bercerai, bersaing membuat alasan atau menghabiskan kemampuan dana kita untuk bermuktamar-muktamar tidak habis-habisnya," ucap Politisi Partai Golkar ini.
(Baca: PPP Janjikan Tempat Terhormat bagi Djan Faridz)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.