JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen PPP hasil Muktamar Jakarta Dimyati Natakusuma mengaku tidak kaget Rommahurmuziy terpilih kembali sebagai Ketua Umum PPP dalam Muktamar VIII PPP di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (9/4/2016).
Dia mengaku sudah memprediksi sejak awal bahwa Rommahurmuziy yang terpilih di Muktamar Surabaya 2014 lalu terpilih lagi secara aklamasi.
"Sudah terbaca itu aklamasi, itu sudah kita lihat foto copy dari muktamar surabaya waktu itu," kata Dimyati saat dihubungi, Minggu (10/4/2016).
Dimyati pun masih enggan mengakui Romy. Dia tetap menganggap Djan Faridz yang terpilih melalui Muktamar Jakarta 2014 sebagai ketua umum PPP yang sah.
(Baca: Romahurmuziy Terpilih sebagai Ketua Umum PPP)
Dia mengaku masih berpegang pada putusan Mahkamah Agung yang memenangkan PPP Muktamar Jakarta tersebut. Saat ini, proses peninjauan kembali yang dilakukan Romahurmuziy tengah berlangsung.
Dia menilai, semua pihak harusnya menunggu hasil peninjauan kembali tersebut.
"Kenapa tidak hadir saya menghormati hukum terkait peninjauan kembali Muktamar kubu Romy," ucapnya.
(Baca: Djan Faridz Sebut Muktamar VIII PPP Pertemuan Kadis Pemakaman se-Indonesia)
Dimyati pun menganggap Muktamar rekonsiliasi yang digelar kubu Romy hanya ajang silaturahmi biasa. Dia juga tak mau ambil pusing meski Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri forum Muktamar tersebut.
"Kan ada manfaatnya juga kedatangan Pak Jokowi dibuat PPP. Sehingga PPP bisa menyampaikan program-programnya dan mensosialisasikannya dengan pemerintah," ucap dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.