Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Ungkapkan Alasan Berani Pasang Badan Terkait Mega Proyek DPR

Kompas.com - 08/04/2016, 22:22 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan RI Fahri Hamzah mengungkapkan alasan dia berani pasang badan untuk tujuh megaproyek yang dinilai bukan merupakan arahan dari DPP PKS.

Fahri menjelaskan bahwa pada saat itu ia ditunjuk sebagai Ketua Tim Implementasi Reformasi DPR. Penunjukkan tersebut disahkan dalam rapat paripurna dan disetujui oleh semua peserta rapat yang hadir, termasuk fraksi PKS.

Sebagai ketua tim reformasi, ia merasa perlu mempresentasikan apa yang menjadi ide besarnya. Kemudian, kata Fahri, dari ide tersebut lahirlah satu konsep yang disepakati oleh anggota DPR.

(Baca: Ini "Dosa" Fahri Hamzah Menurut PKS)

"Saat itu semua setuju, tidak ada interupsi dengan pembentukan tim reformasi. Disitu juga ada fraksi PKS," ujar Fahri saat memberikan keterangan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/4/2016).

Pernyataan Fahri yang mau pasang badan demi mega proyek DPR itulah yang menjadi salah satu alasan dirinya mendapat sanksi pemecatan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Padahal, sebut Fahri, saat itu PKS juga menyetujui proyek itu.

(Baca: Fahri Hamzah Tuding Presiden PKS Lakukan Kebohongan Publik)

"Konsep dasar itu disepakati oleh rapat paripurna. Fraksi PKS jga hadir," kata Fahri.

Sebelumnya diberitakan, Presiden PKS Sohibul Iman menyampaikan alasan kenapa Fahri Hamzah dipecat dari keanggotaan partai PKS.

Menurut penjelasan yang dikutip dari laman website PKS, salah satu alasannya adalah Fahri Hamzah sebagai pimpinan DPR RI memilih mengangkat gagasan tujuh proyek DPR RI yang berbiaya mahal ketimbang melakukan terobosan-terobosan substantif berupa transformasi struktural melalui perbaikan dan pengusulan beragam rancangan undang-undang di DPR RI.

Kompas TV Ledia Hanifa Gantikan Fahri Hamzah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com