JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan RI Fahri Hamzah mengungkapkan alasan dia berani pasang badan untuk tujuh megaproyek yang dinilai bukan merupakan arahan dari DPP PKS.
Fahri menjelaskan bahwa pada saat itu ia ditunjuk sebagai Ketua Tim Implementasi Reformasi DPR. Penunjukkan tersebut disahkan dalam rapat paripurna dan disetujui oleh semua peserta rapat yang hadir, termasuk fraksi PKS.
Sebagai ketua tim reformasi, ia merasa perlu mempresentasikan apa yang menjadi ide besarnya. Kemudian, kata Fahri, dari ide tersebut lahirlah satu konsep yang disepakati oleh anggota DPR.
(Baca: Ini "Dosa" Fahri Hamzah Menurut PKS)
"Saat itu semua setuju, tidak ada interupsi dengan pembentukan tim reformasi. Disitu juga ada fraksi PKS," ujar Fahri saat memberikan keterangan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/4/2016).
Pernyataan Fahri yang mau pasang badan demi mega proyek DPR itulah yang menjadi salah satu alasan dirinya mendapat sanksi pemecatan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Padahal, sebut Fahri, saat itu PKS juga menyetujui proyek itu.
(Baca: Fahri Hamzah Tuding Presiden PKS Lakukan Kebohongan Publik)
"Konsep dasar itu disepakati oleh rapat paripurna. Fraksi PKS jga hadir," kata Fahri.
Sebelumnya diberitakan, Presiden PKS Sohibul Iman menyampaikan alasan kenapa Fahri Hamzah dipecat dari keanggotaan partai PKS.
Menurut penjelasan yang dikutip dari laman website PKS, salah satu alasannya adalah Fahri Hamzah sebagai pimpinan DPR RI memilih mengangkat gagasan tujuh proyek DPR RI yang berbiaya mahal ketimbang melakukan terobosan-terobosan substantif berupa transformasi struktural melalui perbaikan dan pengusulan beragam rancangan undang-undang di DPR RI.