Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P Akui Sempat Rayu Ridwan Kamil Tak Maju Pilkada DKI

Kompas.com - 05/04/2016, 18:05 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristyanto mengaku sempat merayu Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk tidak maju dalam Pilkada DKI 2017.

Hasto merasa berjasa membantu calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama, yang saat itu tengah melakukan pendekatan kepada PDI Perjuangan.

Hasto melihat adanya chemistry yang dibangun antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ahok.

Chemistry itu terlihat ketika Megawati merayakan ulang tahunnya pada 23 Januari 2016. (Baca: Tumpeng Megawati untuk Basuki)

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menerima buku "Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat" dari Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, di Gedung Arsip Nasional, Rabu (23/3/2016).
"Kita tahu bahwa Bu Mega saat itu memberikan potongan tumpeng pertama kepada Ahok, dan itu merupakan suatu kehormatan," cerita Hasto saat membuka pelatihan tim kampanye PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Selasa (5/4/2016).

Tak hanya Hasto, para kader lain pun juga melihat hal serupa. Tak heran jika wacana untuk mengusung Djarot Saiful Hidayat sebagai wakil Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017 sempat mencuat.

Selang satu bulan setelah perayaan ulang tahun Megawati, Hasto bertandang ke Bandung untuk bertemu Ridwan. Saat itu, dirinya ditemani oleh Ketua DPP PDI-P Andreas Parreira.

"Kami merayu Pak Ridwan Kamil agar tidak maju pada Pilkada DKI Jakarta," ujarnya.

Rupanya, setelah bertemu Presiden Joko Widodo pada 29 Februari 2016, Ridwan mengurungkan niatnya untuk maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta. (Baca: Alasan Ridwan Kamil Tak Ikut Pilkada DKI 2017)

Namun, meski Ridwan batal maju ke Pilkada DKI, rupanya Ahok justru memilih jalur perseorangan dengan Heru Budi Hartono sebagai calon wakil.

Kendati demikian, Hasto menekankan, Megawati tetap menghargai keputusan Ahok yang tidak menggunakan kendaraan parpol. (Baca: Sindiran dan Pujian untuk Ahok dalam "Hajatan" Megawati)

Megawati juga telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh jajarannya untuk tetap mendukung Ahok hingga menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2017. (Baca: Disindir Megawati, Begini Reaksi Ahok)

"Ini kedewasaan politik yang diterapkan Bu Mega," tandasnya.

Kompas TV Sindiran Mega Untuk Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com