JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta seluruh menteri untuk fokus mengerjakan tugas kerjanya di tengah isu perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja.
"Semuanya fokus kerja dulu, tidak usah ada yang dorong-dorong, tidak usah," kata Jokowi ditemui di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (3/4/2016) malam.
Presiden meminta seluruh pihak untuk tidak mengintervensi keputusan mengenai jadi atau tidaknya perombakan kabinet.
"Tidak ada yang dikte-dikte, apalagi," ucap Presiden saat ditanya mengenai isu perombakan kabinet.
(Baca: Hanura Tak Mau Menterinya Dikurangi, kalau Bisa Ditambah Jadi Empat)
Wacana perombakan kabinet mencuat setelah Presiden Jokowi menemui sejumlah tokoh partai politik hingga kalangan pengusaha. Mereka di antaranya yakni Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Sekretaris Jenderal PPP M. Romahurmuziy.
Ada pula mantan Menteri Perdagangan pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, M. Lutfi, bos Mahaka Grup Erick Tohir, hingga Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir.
Sebelumnya, Staf Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi mengatakan "reshuffle" adalah hak prerogatif Presiden dan Presiden mengevaluasi menterinya tidak pada satu titik dan pada satu waktu saja.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.