JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno mengaku tidak terkejut saat Basuki Tjahaja Purnama diundang menghadiri peluncuran buku Megawati Soekarnoputri, Rabu (23/3/2016).
Menurut dia, bukan hal yang aneh jika Ahok adalah orang pertama yang diberikan buku berjudul Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat itu.
Ia mengatakan, hubungan Megawati dan Ahok selama ini baik.
(Baca: Sindiran dan Pujian untuk Ahok dalam "Hajatan" Megawati)
"Dari dulu hubungannya dekat. Ingat saat perayaan Natal dulu. Ketum sempat mendatangi rumah Ahok. Sudah seperti ibu dan anak," kata Hendrawan saat dihubungi, Kamis (24/3/2016).
Hendrawan menilai, kedekatan Megawati dan Ahok ini membuat adanya komunitas politik yang ingin mengganggu hubungan keduanya.
Namun, Hendrawan enggan menyebutkan komunitas politik yang dimaksud.
"Mereka memecah hubungan tersebut dengan politik divide et impera dengan menunggangi arus liberalisme dan individualisme ekstrem yang mewarnai perjalanan demokrasi kita," ujar Wakil Ketua Fraksi PDI-P ini.
(Baca: Ahok: Bisa Saja Ibu Megawati Usung Orang untuk Tandingi Saya)
Melihat hubungan Ahok dan Megawati yang kembali harmonis dalam peluncuran buku kemarin, lanjut Hendrawan, bukan tidak mungkin PDI-P akan turut mengusung Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Terlebih lagi, keputusan mengenai sosok yang akan diusung berada sepenuhnya di tangan Megawati.
"Politik adalah the art of possible. Yang lebih penting adalah membuka ruang komunikasi dan menggalang kekuatan kolektif, bukan justru memantik kesalahpahaman dan konflik persepsi," ujar Hendrawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.