Ada sejumlah hal yang akan menentukan cepat atau lambatnya proses identifikasi.
"Kalau tidak ada masalah, Insya Allah selesai satu hari saja," ujar Anton di Jakarta, Senin (21/3/2016).
Ia menyebutkan, dua hal yang memengaruhi proses identifikasi, di antaranya, kondisi jenazah.
Lainnya, kelengkapan data post mortem dengan ante mortem.
Anton mengatakan, tim telah menetapkan proses identifikasi yang diawali dengan pencocokan sidik jari, ciri-ciri fisik dan properti.
Setelah itu, identifikasi akan dilakukan dengan pencocokan gigi geligi (post mortem) dengan rekam medis gigi (ante mortem).
Namun, jika kondisi fisik jenazah dan data pembandingnya tidak maksimal, Anton memperkirakan, identifikasi jenazah akan membutuhkan waktu dua atau tiga hari.
Helikopter milik TNI AD jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 jatuh di Poso Pesisir Selatan, Sulawesi Tengah, Minggu (20/3/2016) sekitar pukul 17.55 Wita.
Menurut Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman, penyebab kecelakaan sementara diduga karena faktor cuaca.
Berikut nama-nama korban dari peristiwa tersebut:
1. Kolonel Inf Saiful Anwar (Danrem 132/Tdl);
2. Kolonel Inf Heri;
3. Kolonel Inf Ontang RP;
4. Letkol Cpm Tedy;
5. Mayor Inf Faqih;
6. Kapten dr Yanto;
7. Prada Kiki;
8. Kapten Cpn Agung;
9. Lettu Cpn Wiradi;
10. Letda Cpn Tito;
11. Serda Karmin;
12. Sertu Bagus;
13. Pratu Bangkit.