Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Uring-uringan karena Senin dan Kita yang Keras Kepala

Kompas.com - 21/03/2016, 06:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorInggried Dwi Wedhaswary

Sikap terhadap kritik

Saya lantas berpikir dan mencari. Peristiwa politik seminggu terakhir yang dirasa bikin “gaduh” dan membuat uring-uringan. Segera saya temukan dua aliran politik, dua politisi, dan dua panggung. Untuk temuan ini, saya sejatinya tidak sepakat menyebutnya sebagai kegaduhan.

Seminggu terakhir, dimulai pada 8 Maret 2016, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menggelar “Tour de Java” untuk menyerap aspirasi rakyat dan bertemu kadernya. Presiden ke-6 ini didampingi isteri dan anaknya juga beberapa kali terlihat menantu dan cucunya.


Bukan nepotisme yang mendasari pendampingan ini tentunya. Seperti kita ketahui, isteri SBY yaitu Kristiani Herawati atau Ani SBY adalah mantan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat dan anak SBY yaitu Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas SBY adalah mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. Saat ini, Ibas adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR-RI.

Apa yang dilakukan SBY setelah lama “menghilang” lantaran secara konstitusi tidak bisa lagi menjadi Presiden adalah baik. Tidak hanya untuk partai yang didirikan untuk kendaraan politik dan kini diketuainya, tetapi juga untuk pemerintah yang di dalamnya partai demokrat tidak terlibat sama sekali.

Terbukti, di akhir 13 hari “Tour de Java” di Surabaya, Minggu (20/3/2016), Partai Demokrat menyampaikan pandangan dan rekomendasi terhadap 10 isu nasional terkini. Tidak main-main, pandangan dan rekomendasi ini dilakukan dalam Rapat Konsolidasi dengan 34 Ketua DPD PD seluruh Indonesia dan 60 anggota Fraksi PD DPR-RI.

Kritik SBY memang beberapa kali disampaikan kepada pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo selama tur. Namun, menurut saya, ini wajar sebagai bagian dari demokrasi dan karakter oposisi. Lagi pula, kritik yang disampaikan cukup beralasan. Soal kereta cepat (infrastruktur) dan penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) misalnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com