Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/03/2016, 11:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Daerah meminta Ketua DPD Irman Gusman serta dua wakilnya, Farouk Muhammad dan GKR Hemas, untuk segera menandatangani draf tata tertib yang salah satu aturannya adalah memangkas masa jabatan Pimpinan DPD dari 5 tahun menjadi 2,5 tahun.

Jika pimpinan DPD tak juga menandatangani draf tata tertib yang sudah disepakati pada 15 Januari 2016 itu, akan sanksi tegas dari BK DPD.

"Sesuai wewenang BK, bisa diadili dan diberikan sanksi," kata Ketua BK DPD AM Fatwa, saat dihubungi, Jumat (18/3/2016).

Menurut Fatwa, sanksi itu bisa berupa teguran tertulis hingga pemecatan dari jabatan sebagai pimpinan.

Dia menyarankan agar Irman, Farouk, dan Hemas segera menandatangani draf tatib itu.

Dengan menandatangani tatib itu, kata Fatwa, masa jabatan ketiganya akan berakhir dengan hormat pada April 2017.

Fatwa menilai, akan lebih baik jika Pimpinan DPD saat ini berkaca dengan langkah Setya Novanto di DPR.

Sebelum diberhentikan secara tak hormat oleh Mahkamah Kehormatan Dewan karena diduga mencatut nama Presiden, Novanto telah lebih dulu mengundurkan diri.

"Kalau Novanto itu menghindari dia dipecat kan tidak terhormat, mengundurkan diri, Jadi kalau tidak segera sadar, tidak terhormat nanti," ujar Fatwa.

Fatwa mengatakan, BK DPD tidak bisa menerima alasan Irman yang menilai tata tertib itu bertentangan dengan Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.

Menurut dia, tidak ada ketentuan pada UU MD3 yang mengatur bahwa jabatan Pimpinan DPD harus lima tahun.

Irman Gusman juga tidak bisa menyebutkan pasal mana dalam UU MD3 yang bertentangan dengan pemangkasan masa jabatan pimpinan DPD itu.

"Penjelasannya bertele-tele, kita tidak bisa terima," ujar dia.

Fatwa mengatakan, setelah reses, BK DPD akan kembali memanggil Irman, Farouk dan Hemas untuk kembali meminta keterangan dari mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Usai Dishalatkan di Markas Kopasssus, Jenazah Doni Monardo Diberangkatkan ke TMP Kalibata

Usai Dishalatkan di Markas Kopasssus, Jenazah Doni Monardo Diberangkatkan ke TMP Kalibata

Nasional
KPU Ubah Format Debat Capres-Cawapres, Setara Institute: Kemunduran dan Rugikan Pemilih

KPU Ubah Format Debat Capres-Cawapres, Setara Institute: Kemunduran dan Rugikan Pemilih

Nasional
Jawab Agus Rahardjo, Jokowi: Untuk Kepentingan Apa Kasus Setya Novanto Diramaikan?

Jawab Agus Rahardjo, Jokowi: Untuk Kepentingan Apa Kasus Setya Novanto Diramaikan?

Nasional
Jokowi Sampaikan Belasungkawa kepada Keluarga Doni Monardo

Jokowi Sampaikan Belasungkawa kepada Keluarga Doni Monardo

Nasional
Prabowo dan Panglima TNI Ikuti Prosesi Shalat Jenazah Doni Monardo di Markas Kopassus

Prabowo dan Panglima TNI Ikuti Prosesi Shalat Jenazah Doni Monardo di Markas Kopassus

Nasional
Soal Pertemuan dengan Agus Rahardjo, Jokowi: Saya Suruh Cek di Setneg Enggak Ada

Soal Pertemuan dengan Agus Rahardjo, Jokowi: Saya Suruh Cek di Setneg Enggak Ada

Nasional
Wamenkumham Eddy Hiariej Penuhi Panggilan KPK

Wamenkumham Eddy Hiariej Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Jenazah Doni Monardo Tiba di Mako Kopassus, Prabowo-Wiranto Hadir Melayat

Jenazah Doni Monardo Tiba di Mako Kopassus, Prabowo-Wiranto Hadir Melayat

Nasional
Pesan Atikoh ke Ganjar Saat Debat Capres: Yang Penting Tampil Jujur dari Hati

Pesan Atikoh ke Ganjar Saat Debat Capres: Yang Penting Tampil Jujur dari Hati

Nasional
Cak Imin Ingin Perbanyak Pabrik Gula untuk Kurangi Ketergantungan Impor

Cak Imin Ingin Perbanyak Pabrik Gula untuk Kurangi Ketergantungan Impor

Nasional
Masa Depan Demokrasi Dunia Merujuk Pemilu 2024 di AS, India, dan Indonesia

Masa Depan Demokrasi Dunia Merujuk Pemilu 2024 di AS, India, dan Indonesia

Nasional
Ganjar Klaim Bakal Tindak Pengusaha Tambang yang Ambil Lahan Tani

Ganjar Klaim Bakal Tindak Pengusaha Tambang yang Ambil Lahan Tani

Nasional
Beda dengan Gibran, Cak Imin Anggap Kenaikan Harga Akhir Tahun Bukan Hal Biasa

Beda dengan Gibran, Cak Imin Anggap Kenaikan Harga Akhir Tahun Bukan Hal Biasa

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Angkat Bicara Usai Limbad Dikenalkan sebagai Pendukung Prabowo

TPN Ganjar-Mahfud Angkat Bicara Usai Limbad Dikenalkan sebagai Pendukung Prabowo

Nasional
Jenazah Doni Monardo Diberangkatkan ke Mako Kopassus Cijantung

Jenazah Doni Monardo Diberangkatkan ke Mako Kopassus Cijantung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com