Saat Soeharto membubarkan PKI, Soekarno kan tidak mau Pak? Reaksi Soekarno bagaimana?
Soekarno marah dan memerintahkan beberapa orang untuk membuat surat untuk menyatakan Supersemar tidak sah. Misalnya kita baca dalam beberapa biografi. AM Hanafi, Duta Besar di Kuba, misalnya dia yang disuruh untuk menghubungi beberapa orang dan menyebarkan surat untuk membantah Supersemar.
Dia tidak punya jalur lagi. Ia coba menghubungi bekas Panglima AU, Suryadharma. Tapi Suryadharma mengatakan, ia tidak punya lagi saluran untuk itu. Pers juga tidak mau memberitakan.
Jadi setelah Supersemar itu, tentara pasti melihat Soeharto potensi untuk mengganti Soekarno? Apa tidak ada reaksi dari AL dan AU?
AU langsung diberi stigma dengan peristiwa itu. AU dikatakan terlibat dengan PKI. Soeharto dalam pidatonya 5 Oktober 1965 bahwa AU ada yang terlibat dengan PKI. Sejak awal, Soeharto sudah menyatakan sikapnya, memarahi AU.
Angkatan yang lain itu dibersihkan. Semua pendukung Soekarno langsung ditangkap dan diberhentikan, tapi tidak seketika. Proses berjalan terus gitu dan itu secara berantai. Satu ditangkap kemudian ditanya teman kamu siapa.
Setelah Supersemar diterima Soeharto? Kemungkinan yang menyimpan itu Soeharto sendiri atau ada orang lain?
Tadi kan prosesnya, Supersemar dibutuhkan untuk konsep pembubaran PKI. Artinya pernah dibawa ke tempat Sudarmono. Dikatakan di sana dilakukan penggandaan. Tidak ada mesin fotokopi, artinya penggandaan itu diketik ulang.
Karena diketik ulang atau dengan stensil, sangat masuk akal terjadinya perubahan-perubahan ketika orang mengetik ulang. Aslinya dua halaman, tapi digandakan jadi satu halaman. Kotanya kemudian berbeda Jakarta dan Bogor karena penulisan kembali.
Informasi soal penggandaan didapat dari siapa?
Dari biografi Sudarmono dan Moerdiono. Mereka mengatakan digandakan. Moerdiono mengatakan tidak melihat penggandaannya karena dia masih Kapten jabatannya.
Ada versi lain perekaman Supersemar?
Ada versi yang lain dari anak buah Ali Moertopo dari Polaroid. Tapi saya sendiri tidak pernah lihat aslinya yang Polaroid. Tapi ada upaya pengakuan itu.
Selain mereka, ada jendral juga yang ikut mengkopi tapi saya lupa namanya, entah Sularso atau siapa. Ada kemungkinan yang memegang surat itu dia dan menyampaikan pada Sudarmono.