JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrat, Umar Arsal, menyayangkan terus terjadinya kegaduhan antarmenteri di pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Umar meminta Jokowi untuk belajar dari Presiden keenam yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam mengatur menteri-menterinya.
"Pak SBY dapat mengatur dan mengontrol para menteri dalam mengelola lembaganya. Bahkan, perseteruan di luar lembaga juga dapat diatasi dengan baik di era pemerintahan SBY," kata Umar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/3/2016).
Kalaupun memang ada silang pendapat antara menteri mengenai sebuah kebijakan, dia menyarankan agar hal tersebut diselesaikan dalam rapat kabinet.
Para menteri tidak perlu saling melempar opini untuk mencari dukungan publik. (Baca: Fadli Zon: Presiden Mau Selesaikan Konflik Arab? Urus Menteri Saja Enggak Becus!)
"Kasihan rakyat masih disuguhkan tontonan yang tidak harus terjadi pada era pemerintahan Jokowi-JK ini," kata Umar.
Ketua DPP Partai Demokrat ini menambahkan, sebaiknya para pembantu Presiden fokus berkerja untuk menyejahterakan rakyat. (Baca: "Pada Era SBY, Sesama Menteri Bahkan sampai Adu Fisik")
Terlebih lagi, para menteri mempunyai tugas yang berat, yakni harus membantu Presiden dalam membuktikan janji-janjinya saat Pemilu 2014.
(Baca: Jokowi: Menteri Jangan Ributkan Hal yang Belum Saya Putuskan!)
"Harusnya di sisa waktu yang masih panjang, para pembantu Presiden membuktikan pada rakyat yang terbaik, bukan harus bertengkar. Bilamana pertengkaran terus terjadi lagi-lagi rakyat yang dirugikan," ucapnya.