"Baik AS dan BW dikenal luas sebagai tokoh dan figur yang memiliki komitmen memberantas korupsi," ujar Prasetyo di kantornya, Kamis (3/3/2016).
Prasetyo khawatir, jika perkara Abraham dan Bambang tak segera dituntaskan, hal itu akan memengaruhi semangat pemberantasan korupsi. Abraham merupakan pegiat antikorupsi, sementara Bambang merupakan anggota lembaga bantuan hukum.
Oleh karena itu, perkara keduanya begitu menyedot perhatian masyarakat.
(Baca: Jaksa Agung Nyatakan Kasus Abraham dan Bambang Widjojanto Dideponir)
"Mereka punya jaringan yang demikian luas dan hingga saat ini mereka juga masih memegang komitmen kuat untuk tetap aktif dan berupaya mencegah dan memberantas korupsi," kata Prasetyo.
Begitu dua perkara itu dilimpahkan ke penuntutan, langsung muncul berbagai reaksi masyarakat. Ia juga mempertimbangkan reaksi tersebut untuk menarik keputusan. Terlebih lagi, muncul tudingan kriminalisasi di balik perkara keduanya.
"Saat itu sempat telah menimbulkan kesan disharmoni antar-penegak hukum. Sementara ketika terjadi disharmoni yang pasti upaya penegakan hukum, khususnya pemberantasan korupsi, akan mengalami ketergangguan," kata dia.
(Baca: Ini Alasan Jaksa Agung Deponir Kasus Samad dan Bambang Widjojanto)
Prasetyo berpandangan, korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang masif dan menggurita. Akibat yang ditimbulkan pun tidak main-main, negara merugi dan kepercayaan masyarakat memudar.
"Di samping itu, kita tahu bahwa akibat dari korupsi telah merampas hak hidup rakyat dan masyarakat baik ekonomi, sosial, politik," kata Prasetyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.