Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P: Risma Tolak Maju Pilkada DKI

Kompas.com - 01/03/2016, 16:20 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menolak untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

"Dari hasil dialog dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Bu Risma menjawab punya tanggung jawab untuk memenuhi semua komitmen kerakyatan yang dijanjikan pada periode kepemimpinannya," ujar Hasto di Surabaya, Selasa (1/3/2016), seperti dikutip Antara.

Kendati demikian, ia menilai bahwa politik adalah dinamis dan masih mencermati peta politik di DKI, sekaligus mengusulkan dinamika-dinamika yang ada. (Baca: Ahok Tegaskan Tidak Akan Jadi Kader PDI-P)

Pada prinsipnya, lanjut dia, kepemimpinan yang disiapkan partainya adalah pemimpin yang mampu menjawab kepentingan masyarakat DKI agar mereka terbebas dari berbagai persoalan macet, banjir, dan masalah tata ruang kota.

Secara umum, DPP PDI-P saat ini masih menjaring sejumlah nama yang disiapkan untuk maju sebagai calon gubernur DKI melalui mekanisme internal.

Pada 29 Februari 2016, kata dia, penjaringan di DPC dan DPD sudah dijalankan sehingga tinggal dijalankan di tingkat DPP PDI-P oleh tim Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu). (Baca: Tumpeng Megawati untuk Basuki)

"Kami juga masih melakukan pemetaan politik dan mendengarkan aspirasi masyarakat untuk merumuskan yang terbaik, siapa yang layak memimpin DKI," kata politisi kelahiran Yogyakarta tersebut.

Di tingkat pusat, saat ini sudah ada sembilan nama yang masuk dalam penjaringan, termasuk lima di antaranya berasal dari kalangan internal, salah satunya Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. (Baca: Boy Sadikin Temui Yusril Bahas Pilkada DKI, Ini Komentar PDI-P)

"Pak Ahok juga termasuk salah satu nama yang dijaring. Tetapi, kepastian nanti, tunggu sikap resmi dari PDI-P," katanya.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah menegaskan tidak kepikiran maju sebagai calon gubernur DKI karena konsentrasi dan fokus membangun "Kota Pahlawan" menjadi lebih baik.

"Saya juga harus menghargai warga Surabaya yang telah memercayai saya memimpin kembali," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com