Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa VIK.kompas.com?

Kompas.com - 29/02/2016, 07:35 WIB
Wisnu Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Dalam kegembiraan kami menyiapkan liputan dan mengolah hasil kerja jurnalistik untuk mencari kedalaman, arti, dan perspektif, pertanyaan lantas muncul. Apa nama "rumah" untuk hasil pencarian jurnalistik ini?

Dalam diskusi dan percakapan harian, sejumlah nama muncul dengan argumentasinya agar terlihat meyakinkan. Namun, ketika nama VIK mengemuka, kesepakatan nama untuk "rumah" ini lantas kami dapat. Cepat.

Baca: VIK, Ketika Internet Menyempurnakan Jurnalisme

Bagi kami yang bekerja di Kompas baik harian Kompas, Kompas.com, dan KompasTV, VIK adalah inisial untuk Taufik Mihardja (1962-2014).

Mengawali karir di Kompas Gramedia sebagai wartawan harian Kompas, VIK merupakan satu-satunya wartawan Kompas yang secara paripurna melintasi tiga platform media yaitu cetak, digital, dan televisi.

Tahun 2008, VIK menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas merangkap Direktur Konten PT Kompas Cyber Media (Kompas.com). Tahun 2011, VIK ditunjuk sebagai Pemimpin Redaksi KompasTV untuk kemudian pada Tahun 2014 ditarik kembali ke Kompas.com hingga akhir hayatnya.

Penemuan nama "rumah" untuk upaya jurnalistik mencari kedalaman, arti, dan perspektif ini sekaligus mengingatkan kami tentang kolaborasi yang telah dilakukan dan terus diperjuangkan VIK.

Di vik.kompas.com, kolaborasi dalam kerja-kerja jurnalistik itu kami hidupi dan akan terus kami perbarui.

RIKI KURNIADI Taufik Mihardja (alm).

Semangat yang melatari kelahiran vik.kompas.com ini kami sampaikan kepada Diana Mardyaningsih, isteri VIK, pekan lalu. Dengan mata berkaca-kaca, Diana tersenyum haru dan tidak menyangka.

"Senang mendapati semangat kerja-kerja jurnalistik suami saya masih hidup dan akan dijaga dengan produk jurnalistik yang lengkap ini," ujar Diana.

Sambil melihat beberapa produk jurnalistik multimedia di vik.kompas.com, Diana bercerita tentang kegigihan VIK sebagai jurnalis.

Semua informasi diverifikasi secara jurnalistik agar jelas duduk perkaranya dan dapat dipertangungjawbakan kebenarannya. Kepercayaan muncul dari sana.

Sifat tetap, cara berbeda

Pencarian manusia akan duduk perkara dan kebenaran yang berbuah kepercayaan tidak berubah meskipun teknologi baru terus bermunculan. Teknologi baru tidak mengubah sifat dasar manusia ini.

Teknologi baru justru memungkinkan kita memenuhi rasa ingin tahu dan upaya pencarian kebenaran dalam dunia jurnalistik ini dengan cara yang berbeda.

Karena kemajuan teknologi, upaya mencari kedalaman, arti, dan perspektif dalam jurnalistik menjadi lebih sempurna dalam bentuk multimedia. Tidak hanya teks, foto, audio, video, dan infografis, bentuk multimedia memungkinkan ada interaksi dengan para penikmatnya.

VIK sebagai "rumah" bagi kerja-kerja jurnalistik di era multimedia hadir dalam semangat ini. Kolaborasi menjadi syarat. Profesi jurnalis hanya satu bagian saja. Selebihnya adalah profesi lain yang hadir karena kemajuan teknologi dalam kolaborasi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com