KOMPAS.com - Dalam kegembiraan kami menyiapkan liputan dan mengolah hasil kerja jurnalistik untuk mencari kedalaman, arti, dan perspektif, pertanyaan lantas muncul. Apa nama "rumah" untuk hasil pencarian jurnalistik ini?
Dalam diskusi dan percakapan harian, sejumlah nama muncul dengan argumentasinya agar terlihat meyakinkan. Namun, ketika nama VIK mengemuka, kesepakatan nama untuk "rumah" ini lantas kami dapat. Cepat.
Baca: VIK, Ketika Internet Menyempurnakan Jurnalisme
Bagi kami yang bekerja di Kompas baik harian Kompas, Kompas.com, dan KompasTV, VIK adalah inisial untuk Taufik Mihardja (1962-2014).
Mengawali karir di Kompas Gramedia sebagai wartawan harian Kompas, VIK merupakan satu-satunya wartawan Kompas yang secara paripurna melintasi tiga platform media yaitu cetak, digital, dan televisi.
Tahun 2008, VIK menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas merangkap Direktur Konten PT Kompas Cyber Media (Kompas.com). Tahun 2011, VIK ditunjuk sebagai Pemimpin Redaksi KompasTV untuk kemudian pada Tahun 2014 ditarik kembali ke Kompas.com hingga akhir hayatnya.
Penemuan nama "rumah" untuk upaya jurnalistik mencari kedalaman, arti, dan perspektif ini sekaligus mengingatkan kami tentang kolaborasi yang telah dilakukan dan terus diperjuangkan VIK.
Di vik.kompas.com, kolaborasi dalam kerja-kerja jurnalistik itu kami hidupi dan akan terus kami perbarui.
Semangat yang melatari kelahiran vik.kompas.com ini kami sampaikan kepada Diana Mardyaningsih, isteri VIK, pekan lalu. Dengan mata berkaca-kaca, Diana tersenyum haru dan tidak menyangka.
"Senang mendapati semangat kerja-kerja jurnalistik suami saya masih hidup dan akan dijaga dengan produk jurnalistik yang lengkap ini," ujar Diana.
Sambil melihat beberapa produk jurnalistik multimedia di vik.kompas.com, Diana bercerita tentang kegigihan VIK sebagai jurnalis.
Semua informasi diverifikasi secara jurnalistik agar jelas duduk perkaranya dan dapat dipertangungjawbakan kebenarannya. Kepercayaan muncul dari sana.
Sifat tetap, cara berbeda
Pencarian manusia akan duduk perkara dan kebenaran yang berbuah kepercayaan tidak berubah meskipun teknologi baru terus bermunculan. Teknologi baru tidak mengubah sifat dasar manusia ini.
Teknologi baru justru memungkinkan kita memenuhi rasa ingin tahu dan upaya pencarian kebenaran dalam dunia jurnalistik ini dengan cara yang berbeda.
Karena kemajuan teknologi, upaya mencari kedalaman, arti, dan perspektif dalam jurnalistik menjadi lebih sempurna dalam bentuk multimedia. Tidak hanya teks, foto, audio, video, dan infografis, bentuk multimedia memungkinkan ada interaksi dengan para penikmatnya.
VIK sebagai "rumah" bagi kerja-kerja jurnalistik di era multimedia hadir dalam semangat ini. Kolaborasi menjadi syarat. Profesi jurnalis hanya satu bagian saja. Selebihnya adalah profesi lain yang hadir karena kemajuan teknologi dalam kolaborasi ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.